Skip to main content

PlayBook, TabletPC BlackBerry Minus 3G

Tak banyak yang tahu tentang keberadaan perangkat TabletPC besutan Research In Motion (RIM) selaku pengembang BlackBerry ini. Bisa jadi lantaran gaung penjualannya tak sebombastis Galaxy Tab series milik Samsung, bisa juga lantaran terbatasnya kemampuan yang dimiliki sebagai sebuah perangkat pintar untuk bersaing dengan sejawatnya. Kami perkenalkan, BlackBerry PlayBook.

Dari perwajahan saat pertama kali memegangnya, kami sempat teringat dengan perangkat Android Axioo Pico seri pertama yang berukuran sama. Hanya saja perangkat BlackBerry PlayBook dibekali backcover layaknya permukaan beludru yang tentu jauh lebih lekat dan nyaman saat digenggam. Tak ada tombol fisik ataupun haptic sentuh yang tampak pada permukaan layar seperti halnya TabletPC dari brand lainnya. Hanya bulatan kamera dengan resolusi 3,2 MP, lampu led notifikasi, logo BlackBerry yang ditempatkan dibawah layar secara horizontal (menguatkan posisi perangkat lebih baik jika digunakan secara mendatar) dan dua speaker di kanan kiri layar.

Sementara itu, di sisi atas perangkat terdapat tombol power, Multimedia dan port audio 3,5”. Di sisi bawah terdapat tiga port meliputi docking, charger (sekaligus berfungsi sebagai transfer data) dan micro HDMI. Sedangkan pada cover belakang hanya menyajikan bulatan lensa kamera berkekuatan 5 MP tanpa dukungan lampu Flash.

Masuk ke tampilan Menu, tampaknya tak jauh berbeda dengan tampilan perangkat BlackBerry versi ponsel, dimana terdapat satu baris menu Utama yang dapat diexpand untuk melihat menu selengkapnya. Tak hanya itu, apabila aplikasi yang terdapat dalam perangkat tergolong beragam, tampilan menu dapat dipisah-pisahkan dalam halaman yang berbeda dengan perpindahan kearah kanan dan kiri seperti halnya TabletPC lainnya.

Mengusung layar TFT Kapatitif 16 M warna dengan resolusi 1024×600 pixel, membuat sajian gambar ataupun video yang tampil tampak cerah dan mengagumkan. Meski belum menyamai Retina Display milik Apple ataupun Super Amoled Plus Galaxy Tab 7.7. Saat kami uji dengan menjalankan hasil rekam video 1080p 30fps baik kamera depan ataupun belakang, frame dapat berjalan dengan baik tanpa adanya Lag ataupun jeda.

Untuk dapur pacu, BlackBerry PlayBook dibekali prosesor Dual Core 1 GHz yang dikombinasikan dengan besaran Memory RAM 1 GHz membuatnya tampil gegas saat menjalankan beberapa games High Definition seperti Need For Speed Undercover, Asphalt 6 atau Modern Combat. Tak hanya itu, leganya internal storage yang mencapai ukuran 64 GB, turut serta menyumbangkan kenyamanan berinteraksi baik untuk instalasi aplikasi maupun penyimpanan data dan multimedia. Dengan ukuran tersebut, tidak heran apabila slot memory card tambahan kemudian ditiadakan dalam desain PlayBook.

Perangkat yang dirilis secara resmi pada bulan April tahun 2011 lalu ini tampaknya meniadakan pula slot Sim Card yang mengakibatkan pengguna mutlak memanfaatkan jaringat wifi untuk dapat mengoptimalkan perangkat dengan baik. Sayangnya, dalam paket penjualan tak kami temukan modem ataupun wifi router tambahan seperti halnya paket penjualan Samsung Galaxy 5 Wifi. Jadi agak merepotkan memang.

Dibutuhkan instalasi aplikasi BlackBerry Device Manager apabila Pengguna ingin melakukan sinkronisasi daftar kontak, multimedia ataupun data, dimana aplikasi tersebut dapat ditemukan pada internal storage yang terdeteksi saat perangkat disambungkan dengan pc/notebook. Prosesnya cukup mudah, namun memakan waktu yang sedikit lebih lama.

Untuk menjelajah dunia maya, Browser bawaan BlackBerry PlayBook rupanya sudah dibekali Flash Player dan dukungan Adobe Air, mampu mengantarkan pengguna ke berbagai halaman situs yang dibutuhkan tanpa terkecuali. Uniknya, fitur Bookmark dapat menyajikan tampilan icon sesuai halaman yang dituju. Jadi kami yakin, Pengguna tidak akan kebingungan dengan banyaknya penanda yang disimpan atau tertampil dihalaman depan.

Dalam mengoperasionalkan perangkat, dibutuhkan sedikit perubahan kebiasaan apabila Pengguna telah familiar dengan perangkat TabletPC lain seperti iPad ataupun Android, terutama untuk melakukan Minimize jendela, multitasking ataupun sekedar penggantian wallpaper. Namun secara garis besar, pola penggunaannya mirip dengan iOS atau iPad dimana pengguna melakukan Pengaturan untuk segala aktifitas cukup melalui menu Pengaturan/Setting.

Menggunakan sistem operasi BlackBerry Tablet 2.0 QNX Neutrino, OS yang memang diperuntukkan bagi perangkat Tablet milik BlackBerry, PlayBook tampaknya tidak diperuntukkan bagi kepentingan seluler seperti halnya versi ponsel. Terbukti baik fitur telefoni ataupun Messenger yang begitu digilai sebagian besar masyarakat Indonesia, tak tampak hadir dalam tampilan menu. Sangat disayangkan memang, mengingat harapan pengguna BlackBerry pun demikian halnya dengan pengguna baru, berharap banyak kedua fitur tersebut bisa hadir sehingga mampu bersaing dengan Android Galaxy Series.

Ngomong-ngomong soal Android, ternyata dalam App World tersaji pula beberapa aplikasi dan permainan yang sesungguhnya berbasiskan OS Android, namun dapat dijalankan pula pada perangkat BlackBerry PlayBook. Kami menguji beberapa diantaranya seperti WordPress, ES File Explorer, Skype hingga bejeweled dan permainan anak-anak.

Apabila dalam perangkat iOS atau iPad, mereka memiliki fitur FaceTime yang dapat digunakan untuk melakukan tatap muka atau video call dengan memanfaatkan layanan paket data, di PlayBook dikenal fitur Video Chat yang dapat melakukan aktifitas serupa dengan sesama perangkat BlackBerry. Dalam beberapa kali pengujian, proses percakapan dan tatap muka dua arah dapat berjalan dengan baik tanpa adanya lag atau jeda yang terlampau lama. Jauh lebih baik ketimbang aplikasi Yahoo Messenger yang kebetulan memiliki fungsi yang sama.

Untuk kebutuhan Office Application, PlayBook sudah membawa Documents To Go yang telah mendukung dua format baku Doc dan Xls ditambah fitur Print To Go untuk melakukan pencetakan. Selain itu tersedia pula eMail application yang mampu mendukung multiple akun dalam satu aplikasi. Sedangkan pilihan social media, opsi untuk terkoneksi dengan FaceBook, Twitter dan linked.in telah pula tersedia built in dalam menu Pengaturan. Lain lagi untuk memperkaya tampilan koleksi foto pribadi, tersedia ScrapBook yang siap mengolah gambar terbaik lengkap dengan pernak pernik unik yang dapat di-share ke akun social media.Sangat memudahkan bagi pengguna tentu saja.

Memanfaatkan daya sebesar 5300 mAh, urusan ketahanan tampaknya PlayBook boleh berbangga ketimbang TabletPC sejenis. Untuk memutar file Multimedia, perangkat ini mampu bertahan hingga 10 jam lamanya. Sedang untuk urusan standby, mampu bertahan hingga dua hari. Bisa jadi lantaran minusnya jaringan 3G yang tak diadopsi oleh PlayBook.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian