Skip to main content

Menangkap Ikan dengan Dynamite ?

Just For Fun, begitu kira-kira makna games memancing yang satu ini. Gag butuh melempar perangkat layaknya melempar kail atau menarik tali pancingnya untuk mengambil ikan, Cuma butuh miring kanan kiri dan tapping pada layar saja sudah cukup.

Super Dynamite Fishing, sebuah games menangkap ikan di laut lepas dan juga air tawar yang dikembangkan oleh HandyGames merupakan sebuah permainan yang ringan dan tidak membutuhkan spesifikasi perangkat tingkat tinggi layaknya Paradise Island beberapa waktu lalu.

Memperkenalkan tokoh RedNeck Joe yang didaulat untuk menangkap ikan selama kurang lebih dua belas jam sehari di enam lokasi penangkapan ikan baik di air tawar, aliran sungai, laut lepas hingga danau beracun dengan menggunakan perahu yang siap bergerak ke arah kanan dan kiri layar perangkat secara otomatis sesuai arah miring yang dilakukan pengguna Android.

Di Awal permainan, tersedia dua lokasi saja yang dapat digunakan untuk menangkap ikan bagi si RedNeck Joe. Keterbatasan ini pun meliputi pada kemampuan kecepatan akses perahu dan daya tampung jenis senjata yang kelak akan digunakan untuk menangkap ikan.

Edannya, jenis senjata yang disediakan dalam gudang meliputi Dinamyte berukuran kecil, sedang dan besar, Dynamite yang diledakkan dengan menggunakan timer, Dynamite yang diledakkan dengan pemicu tangan, kulkas untuk membekukan ikan dalam air, aki listrik, sepatu yang berbau agar ikan mabuk dan terdiam, hingga yang aneh-aneh seperti boneka Voodoo atau Bom Atom. Ada juga senjata yang menggunakan jasa binatang seperti bajing, beruang, hingga banteng yang siap memanfaatkan tanduknya untuk menusuk ikan didalam air secara berantai.

Selain ikan, ada juga burung yang kemudian menjadi semacam bonus tangkapan guna menambah penghasilan per hari yang ditembakkan dengan menggunakan senapan, AK 47, Bazooka hingga senapan mesin.

Sebagai Misi tersedia dua buah email yang dikirimkan setiap pagi dengan nilai tawar yang lumayan, untuk memenuhi target yang diberikan setiap harinya. Besar nilai target yang harus dipenuhi akan makin meningkat seiring meningkatnya level permainan.

Uniknya, untuk meningkatkan level permainan dan juga lokasi tmpat penangkapan ikan, ditentukan oleh seberapa besar rasa cinta si RedNeck Joe pada kekasihnya Rosemary yang mensyaratkan sejumlah uang untuk membeli sejumlah pemberian. Matre banget nih. He…

Memainkan Super Dynamite Fishing ini bahkan sempat pula mengingatkan saya pada akun jejaring sosial FourSQuare lantaran terdapat pemberian sejumlah Badge pada si pemancing atau pengguna Android atas usaha-usaha yang dilakukan sepanjang permainan. Mencakup Badge Treasure Hunter untuk 100 kali membuka peti harta karun, Love Machine untuk memenangkan hati sang kekasih Rosemary, Air Defence untuk membunuh 25 burung tanpa senapan, Fish Mountain untuk menangkap 1000 ikan dalam sepanjang permainan, Columbus untuk melintasi 1000 miles tanpa berpindah arah, Sharpshooter untuk menembak 50 burung dalam satu hari, atau Half as Harmless untuk menangkap sedikitnya 100 ikan tanpa menggunakan Dynamite.

Dibutuhkan sedikit pemahaman dan tentu saja Trik untuk bisa mendapatkan satu persatu Badge dengan baik. Misalkan saja untuk Badge Half as Harmless yang dapat diwujudkan dengan cara membunuh ikan memanfaatkan senjata Bom Atom atau VooDoo, atau Fresh Fish From Hell yang mensyaratkan mutlak tangkapan 666 ikan dalam sehari.

Dibandingkan games adiktif lainnya, Super Dynamite Fishing masih dapat dimainkan kapanpun pengguna Android memiliki waktu luang, karena memang tidak ada target waktu tertentu atau kerusakan yang terjadi ketika games lama tidak dimainkan. Jadi ya Nikmati saja.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja