Skip to main content

Ciptakan Kreasi antar Unsur lewat Doodle God

Semua berawal dari Empat… Air, Angin, Api dan Bumi.

Jika jeli, keempat unsur tersebut kemudian mampu dikembangkan jauh hingga dua ratus Jenis baru yang dihasilkan dari perpaduan minimal dua dari unsur tersebut.

Doodle God, mengajak pengguna Android untuk bereksperimen lebih jauh dalam menggabungkan dua unsur menjadi sebuah unsur baru lainnya bahkan menjadi beberapa makhluk hidup termasuk Manusia.

Games buatan JoyBits.Co Ltd ini tampaknya sempat menjadi salah satu games adiktif bagi saya pribadi apalagi ketika satu persatu unsur baru mulai ditemukan secara tidak sengaja. Adapun unsur-unsur baru tersebut kemudian dibagi menjadi dua belas Group yang berbeda seperti Hewan, Batu, Api, Air, Angin dan lainnya.

Ketika ditemukannya sebuah unsur baru perpaduan dua unsur yang sudah ditemukan sebelumnya, secara otomatis akan tercatat dalam sebuah daftar tersendiri agar pengguna dapat mengingatnya kembali atau bahkan saling bertukar informasi dengan pengguna games Doodle God lainnya. Uniknya dalam beberapa kasus, ada juga perpaduan dua unsur yang berbeda namun menghasilkan unsur lain yang sama dengan sebelumnya. Ini pula sempat menyebabkan sedikit kekecewaan bagi pengguna, lantaran sudah kadung senang duluan melihat animasi bergabungnya dua unsur tadi.

Melihat dari beberapa Review Pengguna di halaman Market, banyak keluhan yang disampaikan terkait Forced Closed yang terjadi saat Games Doodle God dijalankan. Bisa jadi demikian, bathin saya. Lantaran saat dijalankan pada perangkat Samsung Galaxy Ace yang notabene sudah mengadopsi prosesor 800 MHz masih memerlukan jeda waktu yang cukup lama untuk memulai. Sedikit berbeda ketika dijalankan pada perangkat HTC FLYer yang sudah mengadopsi prosesor dua kali lipatnya.

Sedikitnya ada empat level berbeda yang bisa dicoba bagi Pengguna Android saat menjalankan Games Doodle God. Setidaknya demikian yang bisa saya lihat di halaman depan. Namun sayangnya, bagi pemula baru satu level saja yang bisa dimainkan, yang barangkali harus diselesaikan terlebih dahulu untuk bisa mencoba level lainnya.

Dari sebulan percobaan, baru sekitar 50-an unsur saja yang dapat saya temukan sejauh ini. Masih ada sisa dua ratusan unsur baru yang kelak harus ditemukan. Fiuh…

Mau ikutan mencobanya ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja