Skip to main content

Selamat Tinggal Adik, Kami Sayang Padamu

Saya yakin bahwa impian setiap pasangan orang tua dimanapun mereka berada adalah memiliki anak, putra putri yang kelak akan mereka banggakan pada setiap orang yang ditemui. Teman, Rekan, sanak saudara hingga yang tak dikenal sekalipun.

Setelah menanti tiga setengah tahun lebih, kabar gembira itu akhirnya kami dapatkan jua. Awal November lalu, Istri tiba-tiba membangunkanku dini hari sambil memperlihatkan hasil Test Pack. Ia positif hamil.

Seminggu kemudian kami memutuskan untuk melaporkan hal ini pada ketiga orang tua kami. Pertama orang tua dirumah sendiri, Kedua Ida nak Lingsir Sri Empu di PohManis yang selama ini banyak membimbing dan membantu serta Ketiga tentu saja Dokter Wardiana, Dokter Kandungan yang dahulu menangani kehamilan MiRah Gayatri, Putri pertama kami.

Untuk menjaga kesehatan kandungan yang kedua ini, tugas kami bagi agar sang ibu tak terlalu berat mengambil pekerjaan rumah. Jika mampu, cucian dan pakaian kering saya cicil diambil setiap hari agar tak menumpuk di akhir pekan. Pula MiRah, kini telah menjadi tanggung jawab bapaknya untuk memandikannya. Sungguh satu perubahan yang menyenangkan.

Namun sepertinya Tuhan berkehendak lain.

Setelah Dua pemeriksaan awal di Dokter Wardiana menyatakan bakal bayi berkembang Normal, untuk yang ketiga diagnosa sementaranya cukup mengejutkan. Denyut Jantung si bakal bayi sangat lemah. Pemeriksaan ini sebenarnya lebih awal dilakukan dari jadwal setelah Istri mengatakan ‘terjadinya flek setelah sempat terpeleset di Senin pagi lalu. Untuk meyakin diagnosa, kamipun melakukan uji lab di Prodia.

Virus Rubella. Dengan hasil poin yang sangat tinggi menurut Dokter, berpotensi membahayakan kondisi janin didalam sehingga salah satu saran Beliau saat itu adalah menyedot si bakal bayi keluar. Sungguh kami masih tak percaya dengan semua itu. Kamipun mengajukan USG kembali. Hasilnya, si bakal bayi sudah tak berdenyut lagi. Padahal dengan kondisi perkembangan yang normal, bakal bayi kami sebenarnya sudah mulai terbentuk.

Setelah berkonsultasi dengan kedua orang tua dan juga ida nak lingsir, pun membaca beberapa referensi terkait penyebab dan bagaimana Virus Rubella di dunia maya, kamipun memutuskan untuk melakukannya segera.

Rabu pagi, 21 Desember 2011 pukul 8 tepat sesuai saran Dokter kami sudah tiba dan menanti di Kamar Bersalin Wings Internasional RS Sanglah. Tindakan baru dilakukan pada pukul 10.15 dan kami baru meninggalkan RS pada pukul 14.00 siang hari. Setelah bakal bayi kami dikeluarkan, yang ada hanya darah halus yang kemudian kami tempatkan dalam sebuah periuk untuk dilarung/dihanyutkan ke pantai.

Matahari Terbit merupakan pantai yang kami pilih untuk melakukan prosesi larung bakal bayi. Sungguh tak menentu perasaan yang ada dalam pikiran kami berdua sebagai orang tua termasuk kakek neneknya dan tentu saja MiRah yang belum paham dengan kondisi sebenarnya.

Setelah menyampaikan beberapa kata dibarengi menghaturkan banten dipesisir pantai, darah halus tersebut kami larung ditengah laut.

Ada perasaan sedih yang tak mampu kami ungkap dan katakan lebih banyak. Namun tetap, sebuah catatan harus dibuat untuk mengenangnya.

Selamat Tinggal adik, bakal bayi yang sebetulnya ingin diberi nama Rangga oleh MiRah putri pertama kami. Baik-baik disana yah. Kami semua menyayangimu…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian