Skip to main content

Android itu... Mengasyikkan

Tiga kali Upgrade OS untuk sebuah perangkat Samsung Galaxy Ace dalam waktu enam bulan bisa dikatakan mengagumkan, mengingat kisah masa lalu bersama OS Windows Mobile memerlukan waktu tahun ketiga untuk bisa melakukan satu kali hal yang sama.

Android memang jauh berbeda dengan pendahulunya. Disini saya jelas merasakan betapa beruntungnya bisa memiliki sebuah perangkat berbasis Robot Hijau dalam masa trendsetter yang diciptakan begitu hebatnya oleh si raksasa Google. Bagi saya pribadi, Android jelas mengasyikkan. Jauh lebih mengasyikkan ketimbang ber-BBM-an seperti halnya yang digemari sebagian besar teman yang saya miliki.

Mau tahu mengapa ?

Touch Screen alias Layar Sentuh

Memiliki media input yang satu ini jelas jauh lebih memudahkan untuk berinteraksi ketimbang terhalang oleh puluhan tombol tekan serta tombol gulir hanya untuk mengakses apa yang diinginkan oleh otak. Semua hal dapat diakses dengan cepat dan baik. Apapun itu.

Memang, keberadaan media input Touch Screen alias Layar Sentuh memiliki banyak kelemahan dibandingkan dengan Keypad biasa. Salah satunya adalah borosnya daya tahan batere yang mampu dilakoni oleh setiap ponsel Android. Tapi siapa juga yang peduli jika interaksi jauh lebih nyaman dan tepat sasaran ?

Android Market

Tersedianya ratusan bahkan ribuan aplikasi dan juga games siap unduh dan instalasi kedalam perangkat secara cepat dan praktis. Sebagian besar dari jumlah tersebut lebih bersifat Gratis alias Free to Use. Kenyataan ini berbanding terbalik dengan App Store milik tetangga sebelah yang rata-rata memang berbayar.

Ketersediaan ini meliputi ragam kategori, dari Utility, Produktifitas, Hiburan, Multimedia, Edukasi untuk anak, bahkan aplikasi yang kadarnya hanya sekedar jahil sekalipun bisa dicoba dalam sekali waktu. Benar-benar Surga bagi penyuka oprek perangkat.

Open Source

Dengan sistem operasi yang bersifat terbuka menyebabkan banyaknya peluang untuk melakukan Customisasi perangkat sesuai kehendak Pengguna. Istilahnya ‘Anda yang mengerti Teknologi’.

Jika jeli dan mau bereksplorasi, sangat banyak pilihan yang bisa ditemukan di luar sana sebagai pengobat rasa bosan. Dari perubahan tampilan, kemampuan bahkan perubahan kekuasaan atau yang disebut dengan istilah Rooting, memberikan keleluasaan kepada pengguna untuk mengatur perangkat lebih jauh.

Demikian halnya dengan perubahan sistem operasi yang barangkali akan memberikan banyak nuansa dan pembelajaran baru bagi mereka yang menginginkan kinerja perangkat yang lebih baik. Yakin deh, makin kesini Anda melangkah makin besar pula keinginan yang timbul untuk membuat perangkat yang lebih sempurna digunakan baik memenuhi kebutuhan akan kerja, bersosialisasi hingga hiburan.

Unlimited Data

Salah satu hal mutlak yang dibutuhkan untuk dapat mengoptimalkan perangkat Android adalah paket data internet Unlimited. Saat ini bisa dikatakan sangat banyak pilihan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan ini. Salah satu paket yang hingga kini masih betah saya gunakan adalah XL Unlimited 1 GB sebesar 99ribu sebulannya.

Padahal bisa dikatakan, dalam sebulan pemakaian minimal data sebesar 1,5 GB dijamin habis digunakan dalam batas pemakaian normal. Itu belum termasuk aktifitas download Video via YouTube, atau aplikasi via 4Shared dan Market loh.

Ketidakterbatasnya penggunaan data inilah yang makin membuat saya jatuh hati pada perangkat Android yang meski sudah melewati batas kuota yang dipersyaratkan namun jaringan minimal 3G tetap saya dapatkan hingga habis bulan.

Bukankah Android itu Mengasyikkan Kawan ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...