Skip to main content

Annoying Orange, Jeruk Oranye yang menjengkelkan

“Hey Apple… Hey Apple…Teenage Mutant Ninja Apple…”

Sapaan khas si wajah jeruk disertai tawa bernada mengejek menjadi hal yang biasa ditemui dalam setiap aksi komedi dengan aktor dan aktrisnya yang berbentuk buah-buahan. Mengambil durasi rata-rata yang hanya sepanjang 3 (tiga) menitan, aksinya hampir selalu mengakhiri adegan dengan kelakuan ‘sadis’ sang koki yang mengiriskan pisaunya setelah adanya peringatan dari sang aktor utama. ‘Knife…

Bagi yang hobi memantau portal penyedia video dunia maya YouTube,  saya yakin pasti pernah mengenal wajah oranye si buah jeruk ‘Orange’ yang hanya berhiaskan dua mata dan mulut saja. Annoying Orange merupakan video seri komedi yang mapan melalui dunia maya dibawah tempaan YouTube. Sang penciptanya Dane Boedighimer untuk pertama kali menayangkan si Orange Oranye ini sekitar 9 Oktober 2009. Saking banyaknya yang menonton Video rilisan Dane, kabarnya si Annoying Orange ini dalam waktu dekat bakalan dibuatkan dalam bentuk Serial Televisi.

Dari 49 (empat puluh sembilan) video yang saya unduh milik si Oranye, Lima yang kemudian menjadi favorit dan layak rekomendasi untuk dicoba untuk ditonton, adalah aksi mengejek si Apel Merah, aksi menyapa Apel Hijau dengan sebutan ‘Teenage Mutant Ninja Apple’, aksi telepon berantai para buah yang menyapa dengan kata ‘Whazzup, saat bersua buah Pear yang diplesetkan menjadi Bear (Beruang) ‘don’t eat meeee…’ atau kisah si Orange yang mendadak lupa ingatan gara-gara terbentur buah lain. Hehehe…

Orange Oranye dalam setiap penampilannya selalu didampingi oleh sobat akrabnya buah Pear. Selain si Apel Merah, beberapa jenis buah yang ikut terlibat dalam penampilan singkat sang jeruk diantaranya Apel Hijau, Pisang, Melon, Kiwi, Marshmallow, Markisa, Jeruk Nipis, Cabai bahkan Keju dan Pasta. Selain itu beberapa aksi si Jeruk yang menjengkelkan ini ada juga yang mengambil tema tertentu seperti edisi PacMan, Transformer atau si pembunuh horror Saw. Tentu semuanya ditampilkan dalam bentuk Joke atau Lelucon yang barangkali hanya beberapa orang saja paham akan maksudnya.

Selain mengejek dan mengata-ngatai buah lain, Orange kerap memplesetkan nama si buah seenaknya. Seperti Plumpkin untuk si Labu misalkan. Atau malah bersendawa dan membuat nada suara dengan lidah yang yakin banget bisa membuat orang (termasuk saya) cekikikan dan tertawa tertahan.

Meskipun Pisau kerap menjadi akhir dari setiap episode Annoying Orange, tidak menutup aksi memblender lawan main atau bahkan memasaknya menjadi Pie Apel menjadi selingan yang tak kalah serunya.

Aksi Annoying Orange ini bisa dikatakan mampu membuat hari-hari melelahkan akan rutinitas pekerjaan sedikit terobati. Apalagi ketika mulai terbiasa dengan peringatan ‘Knife yang dilontarkan sesaat sebelum adegan ditutup, serasa jadi pengen dan pengen lagi menonton yang lainnya.

Bagi yang penasaran ingin mengetahui apa dan bagaimana cerita si Annoying Orange ini, cari di portal video YouTube saja yah.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian