Skip to main content

Gempuran Dashyat Nokia Sang Raja

Gerah. Barangkali satu kata tersebut sudah bisa mewakili tindak tanduk Nokia, sang raja ponsel tanah air di sepanjang tahun 2010 lalu. Bagaimana tidak, gempuran tiga raksasa baru lengkap dengan ponsel dan sistem operasi terbaru mereka, Android, BlackBerry dan iPhone, tampaknya sudah cukup membuat kelabakan dengan berkurangnya kue konsumen yang selama ini dinikmati. Ditambah dengan curi-curi yang dilakukan sekian puluh brand ponsel China, yang kendatipun tak terlalu banyak mengambil jatah, namun akar mereka seakan menjalar tak pernah putus.

Lihat saja. Di sepanjang tahun 2010, Nokia sudah tak lagi merilis seri ponsel pintar berkeypad standar numerik. Terhitung tahun 2009, mereka berhenti pasca merilis seri N95 dan N96. Setelah itu, Nokia mulai terfokus pada seri berlayar sentuh seakan menjawab tantangan Android dan iPhone, serta ponsel berkeypad QWERTY untuk menjawab tantangan BlackBerry dan puluhan ponsel lainnya.

Tak kurang ada seri 5800 XM, 5530 XM, 5230, 5233, N97, N97 Mini, X6, C6, C7, N900 hingga N8 yang menyematkan 12 MP kamera berlensa Carl Zeiss, merupakan seri ponsel berlayar sentuh (beberapa diantaranya berkeypad qwerty sliding) dengan mengandalkan sistem operasi andalan mereka, Symbian 5th Edition yang diubah nama menjadi Symbian ^3 dan MeeGo.

Demikian halnya dengan seri C3, E5 dan X5 yang siap menyapa konsumen dengan keypad QWERTY berharga murah namun berfitur koneksi Wifi. Bahkan kabarnya untuk makin mendesak keberadaan ponsel China, Nokia berancang-ancang merilis seri X2-01 yang bakalan dibanderol dengan harga dibawah satu juta rupiah. Tunggu saja.

Kendati begitu, Nokia tampaknya tak melupakan beberapa seri yang sekiranya bakalan menarik hati para konsumen setianya, untuk mencoba seri C1-00 yang dikenal dengan fitur Dual Sim Card meskipun belum mampu aktif secara bersamaan, seri X3-02 yang mengawinkan input layar sentuh dengan keypad standar numerik, seri X2 yang menawarkan kamera beresolusi tinggi 5 MP dengan banderol harga murah, dan juga seri 2710 yang menawarkan sistem Navigasi built ini.

Beragamnya rilis ponsel Nokia di sepanjang tahun 2010 ini, tak lepas dari tujuan mereka sejak awal, merebut kue konsumen di semua lini. Baik tingkat pengguna pemula, menengah hingga ponsel pintar. Satu usaha yang patut diapresiasikan bukan ?

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian