Skip to main content

Kompetisi Sehat ala NFS UnderCover

Jaman sekarang siy sudah jarang ada yang mau berkompetisi atau bersaing dengan cara sehat dalam usaha mencapai sebuah tujuan, namun jangan khawatir kompetisi macam itu bakalan bisa ditemui pada Games Need For Speed UnderCover (NFS) buatan Electronic Arts.

Ketika menjumpai teknik permainan pada games bergenre balap ini, saya pribadi sempat merasa aneh lantaran games terakhir yang saya mainkan dapat memberikan kebebasan yang kebablasan sepanjang permainan, yaitu Grand Theft Auto. Hal-hal seperti menukar kendaraan dengan seenaknya baik dengan cara mencuri dari parkiran hingga membunuh si pemilik kendaraan, dijamin ga’bakalan bisa ditemui pada NFS. Jalannya permainan kurang lebih sama dengan Midtown Madness buatan Microsoft jaman saya kuliah dulu.

Ada dua opsi cara yang dapat dilakukan sepanjang permainan, berjalan-jalan mengitari kota (tidak mengikuti alur cerita) atau menjalankan misi sesuai pilihan yang tersedia (alur cerita tergantung pada pilihan yang diambil).

Untuk opsi mengitari kota, satu-satunya ‘hiburan’ adalah  menabrak dan menghancurkan benda atau infrastruktur yang berada disepanjang jalan raya namun tidak dapat menjangkau daerah diluar area tersebut seperti halnya GTA. Setiap kali melakukan hal yang merusak, polisi akan bergerak mendekati dan siap menangkap serta menyita sejumlah uang sebagai jaminan pembebasan. Sebaliknya apabila mampu meloloskan diri dari kejaran polisi dengan kemampuan mengendara yang mengagumkan, bersiaplah untuk mendapatkan ‘penghargaan’ berupa peningkatan kemampuan mengemudi, meliputi transmisi, kecakapan penguasaan kendaraan, penambahan nitro hingga peningkatan kualitas ban dan rem.

Opsi menjalankan misi merupakan opsi yang wajib diikuti apabila menginginkan perkembangan yang berarti di sepanjang permainan. Untuk itu disediakan beragam pilihan yang bisa diambil seperti ‘Circuit’ yaitu tipe balapan yang diikuti 10 pembalap dengan kendaraan yang sangat keren apabila dibandingkan dengan mobil default yang diberikan (Nissan Silvia S15), ‘Sprint’ yaitu tipe balapan head to head, ‘Cost to State’ yaitu tipe melarikan diri dari kejaran polisi ‘Lose the Cop’ setelah mengancurkan segala sesuatu senilai sekian ribu dollar, ‘Job’ yaitu pekerjaan tambahan untuk mengantarkan sebuah mobil dengan menghindari kejaran polisi, dan ‘CheckPoint’ yaitu berpacu melawan waktu. Untuk opsi ini, apabila sukses melewati tantangan yang dipilih tak hanya ‘penghargaan’ seperti halnya diatas yang didapat tapi juga sejumlah uang yang nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan kendaraan ataupun mengganti kendaraan dengan tipe yang jauh lebih baik. Opsi ini dapat dilihat melalui fitur GPS Maps yang tersedia.

Adapun kriteria untuk mendapatkan ‘penghargaan’ tersebut adalah waktu dominasi sepanjang balapan (berada pada posisi terdepan) dan juga kemampuan mengemudi (tidak menabrak kendaraan lain, pembatas, dsb). Penggantian kendaraan bakalan tergantung pada jumlah uang yang dimiliki, jadi ga’bisa sembarangan membeli. Itupun dari tiga jenis mobil (produksi Amerika, Eropa dan Jepang), beberapa diantaranya berada dalam posisi terkunci (locked) yang nantinya akan terbuka sendirinya ketika uang yang dimiliki berada diatas harga mobil tersebut.

Ada beberapa trik legal yang dapat dilakukan untuk menghadang laju kejaran polisi ataupun pembalap lain yang berada jauh dibelakang, yaitu menabrakkan kendaraan pada tanda segitiga oranye yang terdapat pada titik-titik ruas jalan tertentu. Pada tanda tersebut biasanya akan terdapat benda-benda yang ketika terjatuh, akan mampu menghalangi laju kendaraan lainnya. Bisa berupa pipa besi panjang, papan reklame, atau konstruksi jembatan beton.

Kendati demikian, yang namanya kompetisi atau persaingan secara sehat tetap dikedepankan disepanjang permainan. Tidak seperti games balap mobil umumnya dimana profile pembalap lain adalah sangat sempurna, jarang menabrak satu sama lain, begitu lincah meliuk-liuk disepanjang jalan raya sehingga jarang menabrak pembatas, tidak demikian halnya dengan games NFS ini. Kadang malah terjadi hal-hal yang sangat mencengangkan dimana ketika kendaraan menabrak tanda segitiga oranye yang berada dibawah konstruksi jembatan, mobil yang berada dibelakang akan jauh tertinggal bahkan tak tampak lagi sehingga laju kendaraan lebih dapat dikendalikan. Kestabilan akan sangat tergantung pada kemampuan kendaraan yang dimiliki, apabila diperlukan dapat ditambahkan dengan membayar sejumlah biaya.

Secara keseluruhan bagi saya pribadi games Need For Speed Undercover bisa menjadi penghibur kala senggang, entah itu untuk menyalurkan hobi ngebut dijalan raya yang ga’bakalan bisa dilakukan dalam dunia nyata, bisa juga memicu adrenalin untuk sedikit ketegangan disela rutinitas kerja kantoran. Bisa juga untuk mengobati rasa kangen dengan yang namanya “berkompetisi secara sehat.” Hehehe…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian