Skip to main content

iPhone 3G 8GB Keren tapi menyusahkan

Siapa siy yang gak pengen punya iPhone ? bagi mereka yang mengikuti perkembangan teknologi ponsel, dijamin pernah terkesima dengan kejeniusan desain perusahaan yang dipimpin oleh Steve Jobs itu. Pengoperasian yang full touchscreen, minim keypad. Hanya satu tombol mirip tombol navigasi pada ponsel biasa, namun setelah digunakan, hanya difungsikan sebagai tombol home atau kembali ke menu awal.

Saya sendiri akhirnya berkesempatan memegangnya langsung, dalam waktu cukup lama pula, ini setelah seorang teman yang dahulu sempat membawa pulang jagoan saya datang lagi kerumah dan menawarkan iPhone 3G 8GB, batangan tanpa asesoris apapun. Dari informasi, iPhone ini dahulunya adalah milik orang asing alias bule yang barangkali kelupaan dengan ponselnya, sehingga ga’heran kalo ni ponsel ditawarkan tanpa charger. Hehehe… kondisinya masih bagus dan fungsi utama ponselpun masih normal. Cuma kalo musti ditebus dengan harga 3,5 juta, mendingan ngambil Blackberry Gemini bathin saya. Harga yang sangat tinggi mengingat kedatangannya tanpa charger atau kabel data. Bagaimana cara menggunakannya ?

At last, si teman mencoba membeli charger abal-abal seharga 100rb, yang ternyata beneran abal-abal alias cuman bisa dipake nge-charge beberapa menit saja. Setelah itu, say goodbye, charger langsung gak’berfungsi. Ah, sial… Dengan sisa batere yang sak uprit, sayapun mulai memainkan jari pada layar sentuh nan lebar milik iPhone.

Hasilnya, sayapun tak dapat menemukan cara mengubah resolusi kamera yang digunakan, tujuannya tentu saja untuk mengetahui besaran kamera yang disandang pada punggung iPhone. Sekedar meyakinkan. Disentuh lebih jauh, malah gak menemukan yang namanya File Manager seperti halnya ponsel lain. Maksud saya adalah untuk mencari properties foto yang barusan diambil, eh gak nemu-nemu juga. Gak hanya itu, banyaknya kekurangan yang ditemui makin membuat saya makin penasaran dan akhirnya kecewa lantaran ponsel kehabisan daya tanpa sempat mencoba koneksi internetnya.

Ketiadaan fungsi multitasking. Sulitnya mengakses dua fungsi aplikasi secara bersamaan. Ponsel hanya menyediakan satu tombol Home, yang setiap kali ditekan ponsel akan langsung menuju menu utama dan apa yang dikerjakan sebelumnya secara otomatis menghilang (tidak tersimpan).

3G namun tanpa kamera kedua, kendati masih bisa diakali dengan membawa cermin dan diarahkan ke kamera punggung, namun tetap saja terasa aneh.

Fitur Kamera yang nanggung. Tidak dapat digunakan untuk merekam gambar bergerak alias video, tidak ada pengaturan kamera lebih lanjut dan tidak ada flash. Hmm… barangkali kamera hanyalah berfungsi sebagai pelengkap saja.

Ketiadaan opsi copy paste pada pengetikan teks ataupun opsi untuk meneruskan teks pada pesan, trus bagaimana caranya kalo mau memberikan informasi panjang yang sama ke orang lain ? mengetik ulang ?

Satu-satunya aplikasi yang dapat mendukung fungsi kantoran hanyalah Notes, tidak ada office aplication. Mungkin harus diinstalasi secara terpisah, namun tetap saja tidak praktis.

Dengan harga jual mahal barangkali ada banyak pilihan yang dapat diambil, apalagi memang akan difungsikan untuk mendukung pekerjaan atau kegiatan, tidak hanya sebagai ponsel hiburan multimedia. iPhone memang oke, sangat keren bagi sebagian besar orang yang paham akan teknologi gadget, saya katakan demikian karena sebagian majalah ataupun tabloid di negeri ini masih menyanjung dan memuja iPhone sebagai the BEST phone. Barangkali pertimbangan mereka adalah BEST untuk fungsi ponsel, sedangkan jika memerlukan pendukung pekerjaan ya dialihkan ke Notebook. Ngapain repot menggunakan ponsel ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian