Skip to main content

Tim Pengendalian Intern ; Tantangan dan Penyimpangan

Tiga bulan terakhir, aku kembali menjadi bagian dari satu tim yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan pada kegiatan-kegiatan fisik baik sedang berjalan hingga akhir penyelesaiannya. Istilah kerennya, jadi anggota dari Tim Monitoring atau Pengendalian Intern.

Tugasnya dari melakukan monitoring pada sisi administrasi, kelengkapan dokumen, Tetek bengek yang berkaitan dengan pelaksanaan fisik proyek seperti gambar rencana, as built (setelah dilaksanakan), struktur organisasi di lapangan, foto, laporan-laporan maupun buku direksi dan lain sebagainya. Jauh lebih penting daripada itu, tugas dari Tim, tentu menilai dan memantau kemajuan pekerjaan sesuai dengan prosentase yang diajukan, apakah sudah sesuai spesifikasi perencanaan dan pelaksanaan atau tidak.

Untuk memantau kemajuan pekerjaanpun tak hanya dari volume pekerjaan atau prosentase dari pekerjaan keseluruhan, tapi juga mutu pekerjaan terutama pada item penting dalam sebuah proyek konstruksi, meliputi kualitas beton, mortar hingga permukaan jalan. Yang paling gampang dari semua itu adalah menilai secara Visual, penampilan dari masing-masing item pekerjaan tersebut.

Apabila kemudian ditemukan suatu penyimpangan baik secara volume atau dimensi pekerjaan, ini patut ditindaklanjuti dengan pencarian solusi kemana dibawa selisih volume atau dimensi tersebut, karena tolok ukur tetap berpegang teguh pada volume Perencanaan. Kalaupun memang dalam kondisi terpaksa, harus ada alasan yang logis dan jelas, misalkan saja faktor kondisi lapangan yang tidak memungkinkan.

Sejauh ini, penyimpangan secara visual yang paling sering kami temui. Untuk dapat mengetahui bahwa satu pekerjaan menyimpang secara visual atau tidak, diperlukan pemahaman terhadap item pekerjaan tersebut baik dari cara pengerjaan hingga finishingnya. Hal inilah yang kerap menjadi bahan topik pada media cetak, yang menyebutkan beberapa kerusakan dengan istilah berbeda dengan pemahaman secara teknis yang kami miliki.

Balik pada Tim, tahun ini beranggotakan 9 orang terbagi menjadi 3 grup. Peningkatan dari tahun lalu yang hanya memiliki anggota 3 orang saja. Saya hanyalah salah satu diantaranya yang masih dipercaya hingga kini. Dalam pelaksanaannya, hanya 6 orang saja yang efektif bergerak secara aktif, sehingga Tim dirombak menjadi hanya 2 grup yang menjalankan tugas secara bergiliran.

Wewenang utama Tim yang turun tiap kali pengajuan kemajuan pekerjaan adalah menentukan apakah Berita Acara Pemeriksaan dapat dikeluarkan secara cepat atau tidak. Ini kembali bergantung pada pihak Rekanan maupun Direksi Pengawas Proyek bersangkutan, menindaklanjuti catatan atau temuan yang direkomendasikan oleh Tim setelah pemeriksaan. Semakin cepat tanggapannya, semakin cepat proses keluarnya BAP tersebut.

BAP inilah yang kemudian akan menjadi dasar pengajuan biaya Konstruksi yang telah dikerjakan oleh Rekanan sesuai volume yang diajukan dan dikerjakan. Istilahnya pengajuan Termyn.

Sayang, yang namanya nafsu manusia tak pernah puas adanya. Padahal untuk menurunkan Tim, sudah dibekali dengan uang makan dan premium sesuai jumlah anggota. Namun tetap saja yang namanya ketidakpuasan, apalagi Tim memiliki wewenang untuk menghambat sesuatu yang sebetulnya tak menjadi masalah, maka jadilah ada pungli-pungli yang dilancarkan untuk mendapatkan istilah ‘win win solution’. Satu pembenaran sepihak bagi mereka yang menganggap bahwa tak ada artinya memperbaiki citra PNS yang sudah rusak.

Sungguh sangat mengecewakan. Rasanya percuma membangun image sejak setahun lalu, namun dirusak oleh oknum yang tak bertanggung jawab hanya demi memuaskan keinginan mereka dan mengorbankan Tim keseluruhan.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian