Skip to main content

Bike to Work

Ngebaca postingnya Bli Yanuar perihal berwisata sepeda ke Luwus dari start awal di daerah Dalung, dimana atas ajakan satu komunitas B2W Chapter Bali, kumpulan para pekerja yang menggunakan sepeda kekantor dengan sedikit idealisme bahwa bersepeda kekantor disamping untuk kesehatan, dengan bersepeda mereka ikut mendukung adanya kampanye global warning dengan menggurangi jumlah emisi kendaraan bermotor (kutipan dari blog Bli Yanuar), mengingatkan pada masa lalu saat masih Teruna, memilih berangkat kantor dengan sepeda pula. Kisah ini berawal dari tahun 2004, yang saat itu baru aja diterima bergabung menjadi abdi negera ini, dengan aktivitas yang masih sedikit dan jarang turun ke lapangan atau lokasi kegiatan.

Jadi tiada salah kalau pulang balik kantor ya make sepeda Balap, yang tahun belinya sekitar 1990 lalu. Udah 14 tahun umurnya, tapi masih tetap kokoh dan oke dipake.Namun ada alasan yang jauh lebih diterima mengapa saat itu memilih berangkat kantor dengan bersepeda dibanding motor seperti idealisme komunitas diatas. Tak lain ya karena jarak tempuh yang gak nyampe 1 Km, dan jalan yang dilalui lempeng pula. Gak ada belokan. Cuman melewati 6 perempatan jalan yang jaraknya berdekatan. Kalo dilihat lewat Google Earth, buletan atas kanan itu lokasi rumah, buletan kiri bawah itu lokasi kantor. Dekat ya ? J

rumah-goes-to-kantor.jpg

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.