Skip to main content

9 Hari di RS Sanglah bagian 1 : kisah awal

Kamis 17 April, sehari setelah Ultah dirayakan bertiga, Ibu si kecil mendadak panas badannya, hingga angka 39,5?C. awalnya diperkirakan akibat dari ngempu si kecil yang rewel malam tadi, sedari jam 12 malem hingga pagi blom mau tidur juga. Setelah periksa ke dokter, diberikanlah obat parasetamol untuk menurunkan panas tadi. Apa daya, panas blom jua mau turun. Akhirnya sore, sempat dilarikan ke UGD Sanglah, untuk tes darah, namun ditolak dan disarankan kembali tanggal 19, tanpa ada tindakan penanganan apa-apa.

Jumat dini hari jam 1 pagi, Ibu si kecil mulai mual dan muntah. Sementara panas badan mulai naik menjadi 40,3?C. yang ada di pikiran, hanyalah UGD Sanglah. Namun mengingat tiadanya tindakan awal dan juga penolakan tes darah tadi sore, akhirnya setelah menimbang-nimbang, diputuskan untuk tutup mata, nekat dan ngotot dilakukan tes darah dan injeksi panas untuk Istri malam ini. Usaha nyatanya gak sia-sia, setelah tes, Trombositnya masih menunjukkan angka 187 sementaran HB darah masih normal. Usai diinjeksi dan diberikan obat penurun panas, Istri kembali kerumah jam 3 pagi.

Masih dihari yang sama, sore jam 3an, panas badan Istri kembali naik dan muntahnya jauh lebih banyak, artinya kondisi tubuhnyapun lemas tak mampu untuk menyusui lagi. Diantar mertua, Istri dilarikan kembali ke UGD, untuk di tes darah dan hasilnya Trombositnya sudah turun ke angka 137 hanya dalam hitungan jam. Ngotot meminta diinapkan di RS Ranglah rupanya pawa awalnya ditolah oleh tim dokter berhubung ruangan dimana-mana penuh. Namun beralasan dirumah ada bayi yang baru berumur 1 bulan, akhirnya usai menunggu dua-tiga jam rencana bakalan dititipkan di Sanjiwanipun dibatalkan, dan segera menempati sal Wijaya Kusuma yang tergolong kelas VIP C, lebih tinggi dari jatah askes wajib yang dimiliki. Itu artinya akan ada sisa biaya yang harus dibayarkan untuk kamar tersebut setelah biayanya dipotong askes.

Memasuki ruangan yang diisi 1 bed pasien dan kursi panjang plus matras untuk tempat istirahat penunggu pasien, rasa-rasanya cerita camping berdua diluar rumah bakalan segera dimulai.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...