Tadinya cuma berencana ambil jalur melingkar ke Pemecutan dan Matahari Dep Store sebagaimana biasa, mengingat akhir pekan untuk bisa mendapatkan 10ribu langkah pagi ini. Tak disangka di Lapangan Puputan malah bersua seorang senior panutan Pak Gung Rahmadi, yang memilih untuk mempercepat langkah agar bisa berjalan sejajar. Dan setelah perbincangan singkat, Beliau malah menawarkan untuk menjalankan pilihan saya berhubung lapangan terlalu ramai lalu lalang orang. Jadilah kami turun ke jalan menyusuri Sutoyo ke arah selatan.
Rute kali ini bisa dikatakan sama sekali baru dibandingkan jalur yang biasanya saya lewati. Meski sama-sama masih berada di seputaran Kota Denpasar. Demikian halnya dengan arah. Kalau sebelumnya lebih suka memilih jalur jalan melawan arah kendaraan agar gak sampe ketabrak lawan, agenda kali ini mengambil jalur searah dan naik turun di atas trotoar. Bagi saya yang terbiasa berjalan cepat di atas aspal, malah jadi ngos-ngosan begini urusannya. Tapi salut, senior saya ini masih bisa menimpali aksi pagi, malah meminta saya untuk mengambil jalur yang sedikit lebih jauh.
Aksi ini berlangsung santai, gak secepat langkah saya biasanya. Lebih banyak mengobrol tentang segala hal. Dari keluarga, lingkungan kerja, masa lalu hingga yang agak-agak nakal. Modelan begini sudah biasa kalau lawan bicaranya Beliau. 😅 dan di sela aksi, Beliau malah menyempatkan diri menengok kawasan kumuh di bantaran sungai yang kami lewati juga mentas di riuhnya pasar tradisional Badung. Mentang-mentang saya sekarang menangani kumuh... 😌
Gak terasa, 8 KM bisa dilalui. Ternyata benaran senior saya ini memang berangkat berjalan kaki dari rumah, serupa saya. Maka kami pun berpisah jalan di keramaian Pasar Satriya dan melanjutkan aktifitas masing-masing.
Tercapai juga 10ribu langkahnya...
Comments
Post a Comment