Sudah lama gak pernah duduk santai di teras belakang, lesehan di lantai sembari bersenandung mendengarkan lantunan bang Iwan Fals atau Achmad Albar di masa jaya, yang kini terdengar gagah melalui sebuah speaker active hasil intip mengintip tak sengaja. Kangen juga untuk membaca buku dibawah langit sambil sesekali memandangi satu dua ponsel jadul yang dulu pernah diidamkan setiap hari. Semua tenggelam dalam kesibukan kerja dan keseharian yang tak kunjung padam.
Sudah lama juga gak pernah tahu bahkan punya perangkat elektronik dari brand jadul yang dulu pernah jadi trend. Terakhir itu pas era kaset tape, Bapak membelikan mini compo yang suaranya cukup oke untuk telinga di jaman itu. Pelan tapi pasti lantas ditinggalkan seiring hadirnya mp3 bajakan yang dijual bebas di pasar malam.
Kini brand satu ini hadir lagi melalui rupa speaker bazzoke yang berpenampilan elegan dan ramping. Suara bass-nya pas banget untuk didengarkan secara indoor maupun outdoor. Saya memutuskannya membawa pulang sekitar sebulan lalu, lantaran suka kangen mendengarkan musik di teras rumah dengan volume besar dan tanpa ribet colokan kabel. Cukup mengobati kangen akan aktifitas yang dulu kerap dilakukan sembari mengerjakan tugas kuliah tengah malam hingga pagi menjelang.
Seiring makin mudahnya akses perangkat audio, yang kini sudah bisa disambungkan secara bluetooth, menggunakan flash disk atau sdcard, jadi bisa menemani setiap saat setiap waktu. Tinggal tekan tombol power lalu tinggalkan. Lumayan bisa bertahan beberapa jam sambil menanti matahari tenggelam jelang malam.
Teras Belakang, satu sore awal Juni...
Comments
Post a Comment