Skip to main content

Cerita Seru Babang Driver Grab

Ada cerita yang saya dapatkan ketika absen mengemudikan si putih selama seminggu penuh tempo hari. Dimana terdapat kondisi yang memaksa untuk memesan Grab Car lantaran harus mengajak serta anggota keluarga yang tidak mungkin saya gandeng di atas jok motor. Cerita seputar pengalaman para pengemudi Grab. 

Sebagai penumpang, sebenarnya asyik-asyik saja tinggal naik, duduk lalu tiduran atau menikmati waktu perjalanan dengan santai lantaran semua tanggung jawab di sepanjang rute merupakan tanggung jawab para driver. Tapi jujur, saya bukan orang yang tegaan, diam membatu apalagi juga jarak tempuhnya lumayan lama. Maka basa-basi singkat pun kerap dilontarkan. Dari menanyakan tempat tinggal atau asal mereka, hari ini sudah dapat narik berapa atau soal kendaraan yang digunakan lantaran kondisinya tergolong baru berdasar layanan Grab. 

Rupanya gak semua penumpang memiliki pemikiran sebagaimana saya. Ada juga yang enggan membuka pembicaraan, atau memang berkeinginan untuk istirahat sepanjang jalan. Bahkan pengalaman para driver, ada juga model penumpang yang memberikan bintang tiga hanya karena driver mengajak ngobrol penumpangnya. Pantesan saja di beberapa momen, para driver ini lebih banyak memilih diam sepanjang perjalanan ketimbang menyapa penumpangnya. Ada-ada saja memang.

Tapi yang paling menarik adalah soal baru gres-nya armada mereka, yang ternyata merupakan kebijakan baru dari Grab. Setidaknya untuk kebutuhan tiga penumpang, saya lebih memilih kendaraan 6 seat ketimbang 4, sehingga yang datang itu adalah Toyota Avanza model mutakhir, meski dari seri E. Tujuannya agar kabin bisa lebih lega ditempati, pun mengantisipasi komplain driver yang banyak saya baca di sosial media soal jumlah penumpang. Selain untuk kasus mengajak kakek neneknya anak-anak, saat ini harus membawa serta kursi roda yang ditaruh di area bagasi belakang. 

Rupanya, baru gres-nya armada Grab berkaitan besar dengan jumlah layanan dan orderan yang bisa diambil oleh para driver, khususnya mereka yang dahulu memiliki kendaraan 6 seat. Jadi opsi kendaraan 6 seat di aplikasi Grab, hanya menyediakan armada baru saja. Sementara jika memiliki armada yang lama, infonya tidak akan diprioritaskan meski berada di area layanan terdekat. Kasihan juga mereka ini. Mengingat harga beli kendaraan baru jaman now rasanya gak ngotak. Mahal bet. 

Dan ada juga informasi soal kendaraan EV alias listrik yang disediakan oleh Grab. Dengan biaya yang lebih murah dari versi baru 6 seat. Tadinya pengen nyobain gimana rasanya numpang di mobil listrik. Tapi ada kekhawatiran yang muncul adalah versi 4 seat macam Wuling. Kasihan mobilnya kalau harus dijejali banyak penumpang macam kami. Namun bdrdasarkan informasi dari para driver Grab, jenis kendaraan yang dihadirkan kalau tidak salah yang size besar macam BYD. Itupun kendaraan hanya bisa diambil resmi di Grab saja. Wah, harus dicoba nih sekali-kali nanti... 


Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...