Skip to main content

Cukup Tiga Hari Saja

Cukup 3 Hari aja Jagain Bapak Opname, Plis, jangan lagi dah...

Badan rasanya masih sakit dan pegal, nafsu makan juga belum balik-balik dari Sabtu lalu. Bawaannya masih ngantuk, sementara Senin barusan dah harus masuk kerja lagi.
Tapi tetap bersyukur Bapak gak lama opname di RS, balik pulang minggu sore kemarin, berharap bisa kembali normal lagi sebagaimana sebelum operasi.

Ya, Bapak dapat tindakan operasi hari Sabtu pagi kemarin. Semua serba dadakan. Agenda periksa di Faskes Rujukan Jumat sore lalu, berujung pada putusan Opname malam itu juga. Dengan harapan, keluhan Hernia pada area bawah perutnya bisa segera ditangani paling gak hari Minggu pagi.
Mumpung belum terasa sakit, mengingat Usia Bapak sudah berada di angka 81 tahun, dan Mumpung Gula Darah pasca kontrol bulanan masih stabil di angka 90an mg/dl. Jadi aman jika mau diambil tindakan operasi.

Siapa sangka, putusan operasi diambil esok harinya alias Sabtu pagi jam 07.00 wita. Segera setelah observasi Gula Darahnya tetap stabil di hasil tersebut. Operasi yang dijalankan di RS Puri Raharja ini, berjalan singkat. Bapak kembali ke kamar 221 sekitar pukul 09.00 wita. Yang mana merupakan awal dari mimpi buruk kami dalam menghadapi Bapak yang kemungkinan masih dipengaruhi oleh obat dan bius pasca operasi.

Gak Tidur-tidur. Dari Beliau nyadar pasca operasi, sampai jam 08.00 wita esok harinya. Kami berdua, saya dan Ibu yang tadinya berencana gantian menjaga, harus menerima kenyataan, bahwa susah sekali untuk bisa memejamkan mata dan beristirahat, sementara Bapak gak henti-hentinya minta turun dari tempat tidur, untuk kencing, duduk di luar atau pulang. Bahkan hingga waktu menunjukkan tengah malam pun, kami masih direpotkan oleh "semangat" Beliau yang pantang menyerah. Yang mana, kalau kami kabulkan permintaannya, Bapak sudah gak sekuat sebelumnya untuk berdiri dan berjalan tanpa dipapah lantaran pengaruh obat tadi. Malah bikin repot banyak orang.

Segera setelah selang obat dilepas di hari ketiga, Bapak mulai tampak normal kembali. Bisa nyambung diajak bicara soal kondisinya yang kekinian, meski masih bingung kok Beliau bisa ada di RS, bahkan beliau bisa berdiri juga berjalan sebagaimana biasa mengelilingi kamar inap kami.

Cukup 3 hari aja ya, jagain Bapak Opname di RS. Plis Tuhan jangan lagi diberi cobaan sakit lagi... 

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...