Skip to main content

Berasa Kena Prank Wifi.id Seamless-nya Telkom deh

Sepertinya penawaran akses Wifi.id Seamless yang disampaikan hari kamis lalu di jam kantor oleh Customer Service Telkom, merupakan akses internet yang hanya dapat diakses pada titik-titik tertentu di area sekitaran kita berada dan tidak dapat menjangkau semua aktifitas seperti halnya jaringan internet atau paket data pada ponsel umumnya. 

Kelihatannya Saya ditipu Penawaran Manis CS-nya Telkom. 

Informasi awal yang saya terima adalah Wifi.id Seamless dengan biaya 10ribu +ppn 11% diberikan bagi Konsumen yang TERPILIH lantaran menjadi pelanggan paket IndiHome bulanan di rumah, dan mampu menjadi pengganti jaringan internet yang kita gunakan pada ponsel dalam kesehariannya. 

Mengingat saat penawaran disampaikan, saya sempat ditanya, "Sekarang Bapak pakai internet paket kartunya kan ? Nah kalau menggunakan ini Bapak bisa mendapatkan akses dimana saja..." 

Cuma, Logika yang saya pikirkan pertama kali saat Penawaran itu diberikan adalah gimana cara penggunaannya, mengingat gak ada kartu fisik yang diberikan. 

Namun lagi-lagi Customer Service Telkom melalui kontak telepon menyatakan, saya tinggal menyalakan akses Wifi pada ponsel lalu disambungkan dengan layanan Seamless milik Wifi.id, masukkan username dan passwordnya, lalu gunakan sebagaimana jaringan lainnya. 

Saya sempat berpikir "Wah Hebat juga ya, akses Telkom ini bisa dijangkau dimana-mana..." 

Cuma kenyataan yang ada sepertinya jauh berbeda, utamanya terkait MAKSUD kalimat penawaran yang disampaikan kepada Saya selaku Konsumen Telkom. 

Sepertinya ini adalah akses internet yang HANYA dapat dijangkau pada titik-titik Tertentu di tempat tinggal Konsumen. Maka itu ada kalimat "Selamat menikmati koneksi internet... di ribuan titik Wifi.id di seluruh Indonesia. 

Di ribuan TITIK. 

Maka itu jadi wajar ketika saya mencoba melakukan Akses Wifi saat berada di area rumah, kantor, maupun sekolah anak dan bale banjar atau pura, tak satupun bisa ditemukan Akses Wifi.id Seamless ini. 

Sekaligus menjadi WAJAR juga saat saya mencoba mengajukan Komplain ke IndiHome Care di akun Twitter dan Email, jawaban yang diberikan adalah Link alamat sebaran TITIK Wifi.id. 

Baru saat mencoba akses di Pasar Cokro mulai menyadari, bahwa akses Internet ini HANYA bisa digunakan pada TITIK-TITIK akses wifi sebagaimana penyebaran yang ada di laman mereka. 

Waseeem... Pantesan saja Biaya bulanannya Murah. Cuma 10ribu +ppn 11%. 

Kalo gini caranya sih, bisa jadi Konsumen itu hanya membayarkan biaya bulanan tanpa pernah menggunakan akses internet Wifi.id Seamless mengingat di area aktifitasnya sama sekali tak tersentuh jangkauan Wifi.id, atau bisa dimanfaatkan karena kebetulan berada atau sengaja mencari titik spot tertentu sesuai sebaran yang ada. 

Parah nih...

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian