Skip to main content

Amor ing Acintya Pak Nengah Lana, Mantan Perbekel Canggu

Sebetulnya sudah tiga hari ini mencoba men-deactive-kan kembali akun FaceBook untuk kedua kalinya sejak dibuat pada tahun 2009 silam. Karena merasa sudah terlalu banyak waktu yang diluangkan untuk scroll-scroll timeline akun media sosial satu ini.
Cuma sayangnya, circle pertemanan dari berbagai pihak secara lengkap hanya bisa ditemukan di akun ini saja, tidak di Instagram, tidak jua di Twitter.
Itu sebabnya cukup berat juga tantangannya bilamana akun ini harus nonaktif sementara waktu atau dihapus secara permanen seperti opsi baru yang ada dalam pengaturan akun saat ini.

Seperti halnya berita duka yang saya baca di akun Kang Cukur Maduratna Canggu di Twitter sore tadi disela waktu menunggui orangtua kontrol di RS bhakti rahayu. Perihal meninggalnya Bapak I Nengah Lana mantan Perbekel Desa Canggu yang infonya ikut serta dalam PilKades periode mendatang.
Jujur, kaget luar biasa.

Pertemuan kami terakhir kalau tidak salah saat upacara ponakan di Babakan Canggu 26 April tempo hari. Saat itu Beliau masih menyapa hangat dan menyalami istri juga menanyakan kabar mertua yang kebetulan berhalangan hadir saat itu. Jauh sebelumnya, kami kerap bertemu dalam agenda-agenda yang melibatkan keluarga mertua di Desa Canggu maupun Desa Tibubeneng, ataupun agenda resmi yang berkaitan dengan pengusulan infrastruktur jalan lingkungan dan bantuan rumah.
Saya mengenalnya sebagai seorang kepala desa yang humble dan ramah.

Ternyata kepergian Beliau ini sudah diketahui dari pagi tadi. Sementara saya sendiri, karena tak lagi memantau akun FaceBook dari 3 hari lalu, baru mengetahui kabar duka ini setengah jam yang lalu.

Dumogi Amor ing Acintya untuk Pak Ngah Lana, dan untuk keluarga yang ditinggalkan, diberi ketabahan dalam menjalankan upacara prosesi beliau kedepannya.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p