Skip to main content

Vertu, kalian tahu ?

Vertu merupakan brand ternama versi premium milik Nokia yang didesain begitu spesial alias handmade, dan dirilis ke pasar global dalam jumlah yang terbatas. Memiliki fitur yang lebih pantas diperuntukkan bagi para pebisnis high end, dan harga jualnya ?
Gak bakalan terjangkau oleh sebagian besar pengguna Nokia jaman itu.

Ponsel pertama yang dirilis pada tahun 2003 kalau tidak salah, diberi nama Vertu Signature. Sebuah ponsel berbasi Symbian 40 dengan layar 4K dan diluncurkan tanpa keberadaan lensa kamera.
Satu alasan unik yang diungkapkan oleh petinggi Vertu saat itu adalah ‘pemilik Vertu tidak akan memerlukan sebuah lensa kamera pada ponsel yang ia gunakan, tapi justru dia lah yang menjadi sasaran objek kamera dari ponsel lain…’ kemungkinan karena saking bekennya. ?

Untuk sebuah ponsel Vertu di jamannya bisa ditebus seharga Honda Forza 250 jaman now atau nyaris berada di angka 100 jutaan. Menjadi begitu mahal lantaran bahan material yang digunakan tergolong ‘Sing Main Main’ ? stainless steel, titanium, bahan kulit kabin Ferrari atau balutan kristal rubi, dengan konsep yang mirip jam tangan rolex aseli, bukan kawe.

Sampai saat ini, Vertu infonya masih mengeluarkan seri baru dengan fitur layar sentuh dan os Android yang dibanderol mahal laiknya ponsel ternama iPhone ataupun Samsung Galaxy S series.

Tiga ponsel dalam ilustrasi diatas, kemungkinan besar adalah versi KWnya. Lantaran didapat dengan harga yang murah dalam kondisi menyala normal. Saya simpulkan begitu, lantaran tampilan menu yang hadir tampaknya gak mirip-mirip banget dengan Symbian 40 nya Nokia. Tapi lebih familiar ke ponsel cina yang pernah trend tahun 2010 silam.

Paling kiri itu namanya Vertu Constellation yang dirilis tahun 2006 dengan layar 256K dan masih tetap tanpa lensa kamera. Harga jual saat dirilis ke pasaran kurang lebih seharga Yamaha XMax 250 generasi pertama alias 50jutaan.
Yang tengah ada Vertu Signature, dan paling kanan itu bukan Vertu. ?

Itu adalah sebuah ponsel cina yang dirilis oleh VirtuV VX320s pada tahun 2009 silam dan katanya sih berbahan material emas murni 23K untuk versi gold dan emas putih 16K untuk versi white. Banderol harganya cukup mahal pas rilis awal dulu, sekitar 8 jutaan. Tapi apa iya ? ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian