Skip to main content

Malam Pertama Nyepi dari Lantai 2

Satu persatu lampu rumah disekitar dimatikan, tanda aktifitas hari ini jelang berakhir. Menyisakan beberapa kewajiban kecil yang tak membutuhkan nyala lampu benderang.
Sejauh mata memandang, lingkungan kami jadi gelap gulita.

Malam Pertama menikmati Nyepi dari Lantai 2

Setahun lalu, kami beristirahat lebih awal, mengingat rumah yang kami tempati berada nyaris di tepi jalan, atau minimal bakalan terlihat dari jalan bilamana menyalakan lampu kecil sekalipun. Tidak demikian halnya dengan hari ini.
Penerangan minimal yang berada pada area tangga ternyata masih mampu memberikan sedikit cahaya di dalam rumah, memungkinkan anak-anak masih bermain sebentar sebelum tidur. Meski tak kami sarankan.

Saya sendiri lebih suka berada di area balkon depan lantai 2 menikmati kesunyian dan gelapnya malam perayaan Nyepi, Tahun Baru Caka 1942. Hanya nampak beberapa titik bintang di atas sana.

Koneksi Internet rupanya masih tetap dapat diakses seharian penuh namun dengan kecepatan yang sudah disesuaikan.
Untuk menampilkan gambar dalam jumlah banyak, membutuhkan kesabaran menunggu. Akan tetapi ada juga satu dua streaming video masih bisa dilakukan. Entah kenapa.
Minimal saat ingin memantau perkembangan Covid-19, konten teks masih bisa dibaca dengan jelas. Termasuk soal meninggalnya Ibunda pak Jokowi, presiden kita.

Waktu baru menunjukkan pukul 8 malam, masih terlalu dini untuk memejamkan mata.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p