Skip to main content

Agenda WFH bagi ASN kembali diperpanjang, ngapain lagi nih kita ?

Nyaris Tiga Minggu melaksanakan aksi WFH atau Work From Home, atau kalau ditranslate lagi jadi agenda Kerja dari Rumah, guna mempersempit gerak penyebaran virus Covid-19 Corona, rasanya kebosanan sudah mulai melanda banyak ASN. Setidaknya begitu rata-rata keluhan kawan-kawan kami, ASN di lingkungan Pemkab Badung, yang per tadi pagi mendapat tugas jaga piket atau mereka yang masih tetap diwajibkan absen wajah saban pagi, lalu balik pulang lagi.

Ya gak heran sih sebenarnya.

Karena dalam situasi seperti ini, rasanya memang susah untuk melakukan aksi WFH mengingat tidak semua ASN mampu memahami dan memanfaatkan teknologi dengan baik. Tapi berhubung koordinasi minimal masih bisa menggunakan Whatsapp Group, woles aja dijalani. Namun untuk beberapa kasus dimana sarana dirumah bisa dikatakan tidak mendukung, ya dengan terpaksa juga satu dua pegawai masih tetap masuk kantor untuk bisa menyelesaikan pekerjaannya.

Begitu halnya dengan saya secara pribadi. Koordinasi hanya menggunakan teknologi sebatas Whatsapp saja sejauh ini, mengingat kebutuhan teleconf rasanya belum dibutuhkan benar oleh pimpinan. Termasuk memantau perkembangan para staf yang kalau boleh saya katakan sudah mantap secara ukuran rata-rata. Ndak perlu diragukan lagi.

Aniwe, setelah tanggal penetapan jadwal WFH bagian pertama berakhir tadi pagi, infonya melalui Surat Edaran Menpan RB nomor 34 Tahun 2020, agenda WFH kembali diperpanjang mulai selasa besok sampai 21 April 2020 mendatang. Jangka 3 minggu bagian kedua. Yang akan dievaluasi kembali sesuai kebutuhan. Tentu ada kewajiban pemantauan pimpinan agar para ASN yang mendapatkan giliran WFH, berhubung piket harian tetap diberlakukan, bisa memenuhi target kinerja sebagaimana peraturan disiplin pegawai.

Bagi ASN yang masih memiliki tugas rutin pelayanan atau tanggung jawab pada masyarakat, mungkin masih bisa mengatur waktunya kelak saat agenda WFH ini mulai dijalankan kembali. Namun tidak demikian halnya bagi mereka, para ASN teknis yang biasanya ditugaskan ke lapangan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan fisik, kelihatannya di lingkup Pemkab Badung bakalan terasa sekali luangnya waktu yang ada. Mengingat per tadi pagi, Sekretariat Daerah Kabupaten Badung mengeluarkan surat tentang evaluasi kegiatan tahun 2020 berdasar hasil rapat tim TAPD atau penyusunan anggaran, agar menghentikan kegiatan sementara baik yang melibatkan penyedia maupun swakelola. Akibatnya, hampir seluruh kegiatan yang harusnya kami tangani dan selesaikan di tahun 2020 ini, dibatalkan pelaksanaannya.

Praktis sepanjang yang saya ketahui, di bidang kerja kami hanya 2 agenda kegiatan pelayanan saja yang tetap masih dijalankan sebagaimana biasa, yaitu Bantuan Rumah Layak Huni di Kabupaten Badung dan Permohonan Rekomendasi Blok Plan Perumahan saja. Lainnya, dikembalikan ke kas daerah untuk dialokasikan kepada penanganan Covid-19.

Lalu, ngapain lagi nih kita ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian