Skip to main content

Akhirnya Kena Jua

Pemberitaan wabah virus Corona di Indonesia, kian hari kian mengkhawatirkan. Tidak hanya saya saja, tapi juga menjangkiti istri dan beberapa kawan seruangan, yang per tadi pagi mulai ikut-ikutan panik dengan berupaya penuh mencari bahan-bahan kimia pembuatan hand sanitizer. Sementara itu share broadcast via whatsapp group pun kian beragam dan jujur saja memuakkan. Dari hoax sampai info terkini, masih jua dibagikan dengan alasan kepedulian pada sesama. Menjadikan hari-hari belakangan ini, gak mengasyikkan lagi untuk dinikmati.

Bali akhirnya kena jua

Kematian WNA Inggris tempo hari di RS Sanglah cukup banyak mempengaruhi pandangan kami semua pada Virus baru bernama Corona. Membuat ribut banyak pihak, sampai-sampai saat bule mabuk tuak dan ditemukan kejang diatas sepeda motor ruas jalan Imam Bonjol kemarin, petugas medis tidak mau ambil resiko, menangani yang bersangkutan dengan seragam perlindungan lengkap. Dunia maya pun heboh.

Pasca kematian beberapa orang yang dinyatakan positif mengidap Corona, barulah pemerintah ambil tindakan tegas dari tingkat pusat hingga daerah dengan cara meliburkan anak-anak sekolah dan merumahkan asn pegawai negeri, di luar penugasan pelayanan publik kepada masyarakat.
Khusus wilayah Bali, edaran ini baru ditindaklanjuti dan disampaikan dari hari minggu malam kemarin. Akhirnya kami kena jua.

Pemberlakuan anjuran untuk tetap diam di rumah, secara pribadi cukup mengkhawatirkan. Mengingat secara kesehatan, olahraga luar ruang sudah menjadi kebiasaan rutin. Yang mana jika sehari dua saja absen, badan rasanya sakit dan mood juga turun. Gak enak banget rasanya. Jadi sepertinya memang harus cari alternatif lain.

Tingkat stress pikiran sepertinya juga makin meningkat.
Memikirkan kesehatan anak-anak, keluarga dan diri sendiri saja rasanya sudah bikin pening dan mual. Apalagi kalau sampai penugasan ngantor sebagaimana edaran pada suasana begini. Jangan sampai malah membawa virus ikut pulang ke rumah.
Belum lagi soal ipar yang infonya terkena gejala Demam Berdarah, sementara tidak ada anggota keluarga yang bisa diandalkan. Cukup menambah bingung pikiran dan perasaan.

Entah sampai kapan situasinya akan seperti ini.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p