Skip to main content

Atasi kebosanan, ikuti arus capai Jarak terjauh

Apapun yang dilakukan setiap hari, termasuk rutinitas sekalipun, ya pasti bakalan membosankan. Celetuk istri saat saya mengutarakan kebosanan yang melanda hari-hari belakangan ini akan aktifitas berolahraga. Itulah gunanya variasi, sambungnya sambil tersenyum. Ah bisa saja nih, bathin sambil berharap akan ada ajakan lanjutan.

Tapi beneran.
Aktifitas jalan kaki yang nyaris setiap hari dilakoni selama 1.5 tahun ini sepertinya sudah sampai pada tahap ‘kok rasanya berdosa kalau gak sempat jalan kaki’. Doh ! Parah…
maka itu dalam setiap kesempatan dan waktu luang, selalu dilewatkan dengan berjalan kaki. Dari hanya ke warung depan, bale banjar, dealer motor hingga lapangan demi lapangan. Efeknya, langkah kaki jadi panen di aplikasi Samsung Health, dan semua tantangan bulanan bisa dilibas dalam hitungan 10 hari pertama. Dan selama itu sudah merusakkan 2 pasang sepatu kawe milik Adid*s yang dibeli online melalui gerai Lazada.
Jadi ya gak heran kalo rasa bosan itu jadi cepat pula menghampiri.

Masalahnya adalah, ketika rasa bosan itu hadir, praktis mengancam kesehatan saya yang paling utama, dan juga ritme kerja kantoran dan bergantung penuh dengan yang namanya mood. Kalo sudah gini ya susah…

Sebenarnya variasi yang saya harapkan ya bisa dengan sukarela tanpa beban, leyeh leyeh diatas tempat tidur di pagi hari, menggeser jam biologis saat hari libur, atau menunda sebentar pekerjaan yang selalu rutin dilakukan dari sejak bangun tidur pukul 4.30 pagi. Tapi ya gitu, balik ke perasaan ‘berdosa’ tadi. Gobloknya saya…

Dua hari dilakoni, rasanya kebingungan dan mandeg. Maka itu variasinya nambah dengan massage refleksi full body sembari mencoba tidur disela proses pemijatan dilakukan. Tetap saja hambar. Termasuk soal menulis kembali agar pikiran bisa sedikit lebih segar, tampaknya gagal jua.

Solusi sementara sih sepertinya ya jalan lagi. Kali ini ambil track jauh sekalian, minimal 7 sampai 10 KM dalam satu kali waktu. Mencari pemandangan baru adalah tujuan utama, sehingga semangat bisa timbul kembali seiring panasnya suhu tubuh membuat keringat dan darah jadi menjalar ke sekujur tubuh.
Entah esok…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p