Skip to main content

ASUS Zenfone Max M2, the Next Generation Gaming, is it worth it ?

Yo Gaes, tahukah kalian, bahwa di luar sana ternyata ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan dalam memilih sebuah perangkat mobile gaming, utamanya jika kalian melakukannya di Jaman Now ?

Well, pada topik ini gak bakalan ngomongin soal penggunaan Plants vs Zombie atau 2048 atau juga Subway Surf, tapi soal Mobile Legends bahkan PUBG yang belakangan memang lagi trend di kalangan anak-anak muda millenial dan sekolahan.

Minimal ya Storage besar, memory RAM besar, jenis prosesor serta kapasitas dan daya tahan batere.
Saya yakin, ada banyak pilihan yang bisa dimasukkan dalam daftar pembelian kalian, termasuk ponsel yang satu ini. ASUS Zenfone Max M2.

Seri ini datang dengan storage dan memory RAM besar sesuai standar ponsel jaman now, yaitu 64/4 dan 32/3. Sementara itu jenis prosesor yang dibenamkan adalah Qualcomm Snapdaragon 632, kelas menengah namun memiliki performa yang lebih kencang dibanding pendahulunya. Lalu terakhir ada kapasitas batere sebesar 4000 mAh yang mampu menemani waktu luang kalian untuk bermain games online lebih lama dan lebih baik ketimbang ponsel kebanyakan saat ini.

Itu saja ?

Tenang Gaes. Masih ada lagi.

Ada yang namanya Dedicated Slot, untuk dual sim card yang bisa ditanamkan dua kartu berukuran nano dengan akses internet kecepatan 4G LTE Dual Standby, serta 1 slot microSD memory tambahan terpisah hingga 2 TB, untuk menyimpan gambar, dokumen ataupun video yang film bagi kalian yang menyukai hiburan melalui layar ponsel. Ketiga slot kartu tersebut berada dalam satu lubang memanjang yang dapat dijangkau di sisi kiri layar ponsel.

Ukuran layar cukup menjangkau kebutuhan masa kini penggunanya yaitu 6.3″ dengan AllView HD 19:9, serta desain metal dan 2.5D arc glass yang menambah kesan menarik jika disandingkan sejajar dengan ponsel lainnya.

Tidak ketinggalan urusan lensa kamera yang sudah mengadopsi besaran 13 MP dan 2 MP di sisi belakang, serta 8 MP di sisi depan, lengkap dengan fitur beauty dan bokehnya untuk memberikan hasil gambar lebih maksimal dan memukau mata.

Satu lagi Gaes, Asus ZenFone Max M2 ini, hadir dengan sistem operasi Stock Android Oreo 8.0 Experience yang menjadikanya sebuah ponsel dengan fungsi yang sederhana serta ringan dalam posisi standby, siap menghantarkan pengguna pada pengalaman gaming yang jauh lebih memuaskan.

Hanya saja, dari sisi pengamatan saya selama percobaan penggunaan Asus Zenfone Max M2 ini adalah kewajiban untuk melakukan instalasi tambahan seperti Gallery untuk bisa memaksimalkan penggunaan fitur kamera, utamanya dalam upaya memeriksa hasil pengambilan gambar atau video.

Max Performance, Max Battery, Max Audio
Dengan menggunakan jenis prosesor Qualcomm Snapdragon 632 sebagaimana info diatas, Zenfone Max M2 tentu ssja tidak bisa dipandang sebelah mata. Mengingat dengan adanya peningkatan SoC, prosesor 632 menjadi lebih powerful dalam persoalan performa sekaligus irit akan penggunaan daya batere. Pun tidak menjadikannya cepat panas seperti keluhan dan kekhawatiran para netijen jaman now.

Menyinggung kapasitas batere yang ‘hanya’ sebesar 4000 mAh saja, ditanamkan jenis li-polimer dalam bodi Zenfone Max M2, untuk memberikan performa maksimum di dalam ruang yang minimum. Sehingga tidak heran, bila kita bicara secara dimensi dan tentu saja berat, ponsel ini masih bisa dikatakan standar. Tipis dan masih tergolong ringan.

Urusan Audio pun tak luput dari perhatian ASUS Indonesia. Lantaran Zenfone Max M2 ini menggunakan 5 magnet speaker dengan lapisan metal serta amplifier NXP untuk distorsi rendah, sehingga menghasilkan suara yang lebih jernih dan jelas.

Lepas dari semua itu, kalian masih memiliki kekhawatiran akan keamanan data dan privacy lainnya dalam ponsel Gaes ?
Asus menyediakan opsi pengenalan wajah untuk membuka layar smartphone, atau pengenalan sensor sidik jari pada sisi belakang ponsel demi membuka kunci hanya dalam waktu 0,3 detik saja.

Masih Kurang ?

Persoalan Harga, Asus Zenfone Max M2 ini bisa ditebus dengan terjangkau yaitu kisaran Rp. 2.299.000 untuk spesifikasi 32/3 dan 2.699.000 untuk spesifikasi 64/4.

Jadi, tunggu apa lagi ?
Grab it fast… karena Asus Zenfone Mas M2 memang worth it untuk kalian miliki, sebagai the Next Generation Gaming di Indonesia. Jangan sampai kehabisan ya Gaes.

Eh, btw, berikut Spesifikasi Asus ZenFone Max M2 :

Finish / Color : Midnight Black, Space Blue, Meteor Silver
Capacity Internal storage : 32GB / 64GB
MicroSD card : Supports up to 2TB
Google Drive : 100GB free space (1 year)
Weight and Dimensions : 158mm x 76mm x 7.7mm – 160 grams

Display : 6.3-inch HD+ (1520 by 720) IPS display ; 88% screen-to-body ratio ; Front 2.5D curved glass ; Capacitive touch panel with 10 points multi-touch

Processor : CPU:Qualcomm® Snapdragon™ 632 Mobile Platform with 14nm, 64-bit Octa-core Processor ; GPU:Qualcomm® Adreno™ 506
Memory : LPDDR3 3GB / 4GB

Main Rear Camera : 13MP F1.8 aperture ; LED flash
AI Photography : AI Scene Detection in 13 types: people, food, dog, cat, sunset, sky, green field, ocean, flower, plant, snow, stage, text
Camera modes : Auto, Beauty, Portrait, Pro, HDR, Sports, Night, 9 various filters
Second Rear Camera : 2MP
Depth sensing
Front Camera : 8MP F2.0 aperture
Video Recording : 4K UHD (3840 by 2160) video recording for main rear camera ; 1080p FHD video recording at 30 fps ; 720p HD video recording at 30 fps

5-magnet speaker with NXP smart amplifier for louder, deeper and less distorted sound effect

FM radio
WLAN 802.11 b/g/n; support Wi-Fi direct
Bluetooth 4.2

SIM Cards : Triple slots : Dual SIM & one microSD card
Slot 1 : 2G/3G/4G Nano SIM Card
Slot 2 : 2G/3G/4G Nano SIM card
Slot 3 : Supports up to 2TB microSD card
Both SIM card slots support 3G WCDMA / 4G LTE network band. But only one SIM card can connect to 4G LTE service at a time.
Network Standard : LTE Cat 5 UL 75Mbps / Cat 6 DL 300Mbps (A, B version)

Sensor : Rear fingerprint sensor (0.3 seconds unlock, supports 5 fingerprints), Accelerator, E-Compass, Gyroscope, Proximity sensor, Ambient light sensor

Battery : 4000mAh with fast charging
Up to 33 days 4G standby
Up to 35 hours 3G talk time
Up to 22 hours Wi-Fi web browsing
Up to 21 hours video playback
Up to 8 hours Garena Free Fire

Operating System : Stock Android™ Oreo™

What’s In the Box :
ZenFone Max with Android™ Oreo™
Micro-USB cable
Ejector pin (SIM tray needle)
USB power adapter (10W)
Documentation (user guide, warranty card)
Clear soft bumper
Kata Kunci :
Asus, Zenfone, M2, Android

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p