Skip to main content

Membaca Buku (lagi)

Sudah lama saya tak melakoni aktifitas sederhana jaman old di jaman now ini. Bisa jadi karena kesibukan, atau bisa juga karena sudah tak jamannya lagi. Berganti era paperless dimana Buku bacaan sudah beralih ke layar ponsel, dengan segala kemudahan yang ada, menjadikannya tak lagi familiar bagi sebagian generasi milenial di sekitar kami.

Ada Tiga Buku yang saya beli seminggu terakhir melalui lapak jual beli online Tokopedia. Tiga Buku yang berbeda Tema.
Fakta, Fiksi dan sharing Pengalaman.

Untuk Fakta, ada buku eh majalah edisi khusus terbitan Tempo tahun 2016 silam. Mengulas tentang Soe Hok Gie dan surat-suratnya yang belum pernah dipublikasi ke media. Liputan dan gambaran sosoknya begitu menginspirasi saya untuk terus menulis.

Untuk Fiksi, ada buku novel karya Gola Gong. Terbitan tahun 2004 kalo ndak salah lihat. Penulis cerbung – cerita bersambung- yang pernah beken lewat halaman majalah Hai edisi jaman old ini, saya sukai dengan seri Tom yang diterbitkan dalam beberapa buku lainnya. Juga sangat menginspirasi lewat kata-kata dan kisah-kisah petualangannya.

Sementara untuk Sharing Pengalaman, ada buku karya Mas Pramono, dokter gigi yang rajin ngeTweet itu. Nemunya gak sengaja, pas ybs ngejawab pertanyaan salah satu followernya, dan lanjut browsing ke Tokopedia, ditemukanlah buku apik ini.
Kayaknya seru kalo dibaca bareng anak-anak terkait kesehatan gigi kami.

Sayangnya, lantaran keterbatasan tempat simpan, dimana rak buku sudut tak lagi mampu menampung puluhan buku koleksi yang sengaja dibeli dari berbagai topik ringan, menyebabkan kesempatan untuk membaca kerap turun drastis padahal yang namanya hasrat ya lagi tinggi-tingginya.
Sehingga satu Impian saya di jaman new nanti adalah, bisa memiliki satu ruang terbuka yang kelak bakalan dimanfaatkan sebagai area baca, lengkap dengan rak buku berbagai koleksi yang saya miliki hingga hari ini. Entah nanti adanya dibawah tangga memanfaatkan ruang sisa yang ada, atau ruangan menyendiri sambil menyepi dari hiruk pikuk keseharian.

Tapi yang pasti, saya lagi berupaya menumbuhkan kembali aktifitas membaca buku di jaman now ini. Biarpun era majalah digital sudah sedemikian masifnya merasuki jutaan layar ponsel dan tablet, keasyikan membaca buku, apalagi di tempat umum dan keramaian, tampaknya masih mampu memberi arti dan keseruan tersendiri dalam hidup.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p