Skip to main content

Kenakalan Anak Sekolah

Sebetulnya saya enggan kalo ngomongin soal satu ini, karena bukan ahlinya pula bukan orang yang paham akan kondisi lapangan yang sebenarnya.
Akan tetapi ketika mendengar dan mendapat masukan dari yang lain, sempat tergelitik juga untuk mengungkapkannya di halaman ini.
Hanya di halaman ini saja.
Ya anggaplah ini hanya sesi curhatan saya.

Soal kenakalan anak sekolah, jaman menjalaninya ya sekali dua pernah juga melakukan, terlibat didalamnya, menjadi korban, bahkan ketahuan. Namun ketika disandingkan dengan posisi yang dialami putri pertama saya, mirip dengan cerita shitnetron televisi, ya agak geregetan juga jadinya.
Pengen melabrak, tapi kok ya ini anak-anak sekolah SD kelas 4, atau dibiarkan tapi kok ya eman diteruskan tanpa adanya pengawasan dari orang tua.
Jadi ceritanya ingin share dengan para orang tua dulu deh paling aman.

Melihat adanya kenakalan anak sekolah SD kek gini, mengingatkan juga kisah cerita almarhum kakak saat ia masih menjejak masa sekolahnya dulu. Punya kawan baik sesama perempuan, yang kadang menjadi sahabat di kala duka, juga musuh saat berbeda pemikiran. Sementara saya, bisa jadi pernah tapi sepertinya tak separah itu. Mungkin karena kami laki-laki, jadi tak terlalu dalam lah perbedaannya terasa.

Nah balik lagi ke persoalan kenakalan anak sekolah, kalo didiamkan ya lama-lama bikin geregetan juga. Mengingat oknum yang sepertinya ingin berkuasa dan semua teman tunduk padanya ini, mirip dengan karakter antagonis yang diperankan begitu licik dan sinisnya dalam episode shitnetron tadi. Antara pengen ngejambak dan menampar si anak dan ngingetin bahwa apa yang dilakukannya itu tidak baik, atau membalikkan keadaan sesekali agar dia pernah berada di posisi korban. Tapi eh ya ndak boleh seperti itu kan ya ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p