Skip to main content

Yamaha XMAX 250, kurang Garang menjajal Jalanan

Sedikit lebih cepat dari perkiraan awal, tepatnya di akhir minggu kedua, harapan itu dikabulkan pihak Yamaha.
Surat dan plat, bisa digondol pula siang ini juga.
Wusss… gak nyampe sejam saat ijin makan siang, kantor Yamaha Diponegoro langsung disambangi untuk balik pulang dan menjajal jalanan.

Yamaha XMax 250 pun sudah diperbolehkan mengaspal di jalanan.

Tips Penting bagi kalian para pria penunggang XMax 250, upayakan atau usahakan untuk menggunakan yang namanya celana panjang saat berkendara.
Apabila menggunakan kemben laiknya saya siang ini, siap-siap semua bakalan terbang kearah samping.
Mih… enggak nyaman banget, musti mengibaskan dan melepitkan kain disela paha. Beda dengan pose menunggang si merah, semua sisi bisa dijepit di tangki. Na ini ?

Sebelum pengambilan plat motor tadi, sempat titip pesan ke Yamaha Diponegoro agar plat langsung dilubangi biar bisa langsung clok di motor. Apa daya dengan jarak lubang yang sama di kedua plat, untuk yang dipasang pada sisi depan, gak sesuai dengan cangkang plat yang disematkan pada bodi. Alhasil musti berjibaku lagi membuat lubang baru agar plat depan bisa mejeng dengan baik.
Untungnya dah menikah, jadi ndak bingung lagi buat nyari lubang. Eh…

Sempat kagok juga di awal perjalanan. Selain dudukan badan yang kurang nyaman akibat penggunaan pakaian adat di hari kamis bagi setiap pns di kabupaten Badung, panasnya cuaca cukup menyengat badan yang terbiasa berada dalam kabin mobil ber-ac. Masih berusaha untuk menyesuaikan diri dengan tunggangan baru kali ini.

Setiap mendekati persimpangan atau halangan di depan, reflek kaki kanan menginjak rem dan kaki kiri mengubah gigi, tampaknya cukup mengganggu pergerakan. Begitu pula dengan pola perjalanan, urat kaki kiri rasanya selalu gatal untuk berpindah tuas, padahal ini matik. Bego kali otak ini.
Mencoba mengingat untuk memanfaatkan kedua tangan lebih maksimal.
Terasa sekali perbedaannya.

Demikian halnya saat dibawa bermanuver, zig zag, salip kanan dan ngebut dikit. Meskipun nyaman, namun garangnya mesin 250cc rasanya masih dikalahkan jauh oleh besutan mesin 225cc si merah Scorpio terdahulu. Baik dari segi hentakan gas saat mempercepat laju, maupun suara auman knalpot yang disemburkan.
Apalagi yang namanya bodi plastik, begitu jelas terasa. Besar namun ringan. Jadi maklum kalo ingat XMax ini motor matik, bukan motor lakik.
Tapi serius. Ini beneran nyaman.
Mungkin karena sudah terbiasa dengan manuver dan zig zag nya Honda Beat dan Scoopy milik Istri yang sebelumnya kerap dicoba untuk jarak dekat sekitar rumah.

Semua keluhan tadi, sempat dicoba untuk diminimalisir saat balik pulang dari kantor. Pakaian adat dilepas menyisakan celana pendek, membuat perjalanan jadi sedikit ringan. Namun tetap saja ribet karena kencangnya angin saat berkendara menerbangkan kain celana ke arah belakang. Seksieh ndak bisa dibekap ke tangki.
Baru saat dibawa jemput anak sore tadi, bisa lebih baik dengan menggunakan celana panjang sebagaimana tips diatas.

Nanti disambung lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p