Skip to main content

Uji Coba BBM for Android pada PC Desktop

Setelah berhasil menginvasi sebagian pengguna Android dan iOS sedari kuartal terakhir tahun kemarin, BlackBerry tampaknya sedang berancang-ancang untuk melebarkan sayapnya ke ranah pengguna PC ataupun laptop dengan meluncurkan (isu) BBM on Desktop. Hal ini dapat disaksikan melalui video berdurasi 3.54 menit di portal berbagi YouTube yang mana menyajikan demo penggunaan aplikasi BlackBerry Messenger pada sebuah layar PC.

Mungkinkah ?

Sayangnya (isu) BBM on Desktop ini kemudian disalahgunakan untuk memancing beberapa pengguna akun FaceBook yang mengimingkan percobaan lebih dulu namun mengarah pada sebuah halaman yang tak jelas maksudnya dan secara otomatis memaksa pengguna untuk mengirimkan pemberitahuan akan hal yang sama kepada sebagian besar kawan di akun tersebut. Percobaan Penipuan ? he… tebak sendiri deh.

Tapi kalopun memang ngebet untuk mencoba, sebetulnya ada satu cara (sementara, sambil menunggu versi originalnya dirilis resmi) yang bisa dilakukan, yaitu dengan memanfaatkan aplikasi Emulator Android bernama BlueStack yang dapat digunakan baik dalam perangkat PC ataupun laptop berbasis Windows ataupun Mac. Dengan ukuran installer yang hanya 8 MB-an, aplikasi BBM for Android rupanya bisa dijalankan dengan baik. Terkait bagaimana langkah dan cara instalasi dari Bluestack, kelak akan saya share juga disini.

Namun setidaknya jika sudah gag sabar untuk menjajal aplikasi BBM di perangkat PC atau laptop yang kawan miliki, cara ini bisa dicoba.
Dari pengujian yang saya lakukan pada hari rabu lalu, BBM for Android berjalan dengan baik tanpa masalah. Beberapa nomor PIN yang saya add/invite pun merespon meski dengan pertanyaan dan rasa geli meningat kalimat dan status yang saya gunakan untuk akun BBM on Desktop ini mengambil nama (seksi) Permukiman DCK, tempat dimana saya bertugas.

Untuk penggunaannya pun tidak berbeda dengan aplikasi BBM for Android yang dapat dinikmati pada perangkat ponsel ataupun tablet. Termasuk soal tampilan-nya yang Portrait, yang biasanya sedikit menyulitkan pengetikan pesan mengingat ukuran tombol keyboard sentuh tak senyaman mode Landscape. Namun untuk penggunaan di layar PC atau laptop, pengetikan dapat memanfaatkan keyboard fisik yang jelas jauh lebih nyaman ditambah kombinasi mouse untuk mengakses area lantaran layar belum mendukung fitur sentuh atau touchscreen.

Sayangnya ada satu nilai minus yang menjadi kendala, yaitu terkait spec minimum pada PC atau laptop yang akan dipergunakan, kalau gag salah RAM minimal yang dipersyaratkan adalah sebesar 1 GB. Jikapun boleh saya saran sih ya minimal 2 GB, agar jalannya aplikasi tidak tersendat karena Bluestack merupakan sebuah emulator macam VirtualBox yang mampu menjalankan sistem operasi lain (Android) diatas sistem operasi yang sudah ada. Jadi, yang sabar yah…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian