Skip to main content

Pertanyaan Awal Tahun, pilih iPhone, Android, BlackBerry atau Windows Phone ?

Jika jeli, tahun 2013 yang lalu bisa dikatakan tahun percobaan peruntungan bagi sebagian besar perangkat berteknologi komunikasi berbasis sistem operasi smartphone, dalam melepas teknologi terkini mereka masing-masing serta sebagai ajang pembuktian perangkat mana yang kini lebih digjaya dalam hal kemampuan untuk beraktifitas.

iPhone, lewat iOS 7 besutan Apple. Satu brand dengan satu jualan. Yang meskipun pada awal kemunculan sempat mengkritik sang rival dari Korea, kini tampaknya ikutan beralih mengikuti keinginan pasar dengaan memanfaatkan material plastik untuk menekan ongkos produksi (yang secara harga masih juga tergolong mahal jika dibanding kompteitor lainnya), serta mengubah ukuran layar sedikit lebih panjang (dengan lebar tetap). Namun meskipun dibanderol mahal, tetap saja iPhone disuka. Bahkan memiliki fanboy diehard tersendiri secara ekslusif. Jika dibandinggkan dengan kemampuan kompetitor, diatas kertas memang bisa dikatakan ketinggalan zaman, namun pada prakteknya dengan ukuran yang ketinggalan zaman ini masih bisa bersaing secara kecepatan bahkan sedikit melebihi secara kemampuan untuk mengeksekusi permainan ataupun aplikasi yang sama, tanpa jeda dan crash. Dan dengan adanya satu jualan, menyebabkan para developer aplikasi maupun games begitu loyal lantaran tidak membutuhkan banyak penyesuaian perangkat untuk setiap peembaharuan versi yang dirilis. Demikian pula update OS secara resmi, dapat digunakan untuk semua perangkat sejenis.


Android. Ada banyak nama yang ditawarkan disini. Dari sang raja asal Korea, Samsung dan saingannya yaitu LG, HTC, Motorola, Asus, Acer dan lainnya. Ditawarkan dalam berbagai jenis kemampuan, kecepatan, lebar layar hingga harga jual. Positifnya tentu konsumen diberikan banyak pilihan yang sama-sama menarik, tinggal disesuaikan dengan penawaran pelayanan after sales atau bundling. Sedang negatifnya, proses update atau pembaharuan aplikasi jadi agak ribet lantaran banyaknya varian atau perbedaan spek antar satu perangkat dan lainnya. Kabarnya lumayan membuat stress di kalangan developer aplikasi dan games, pula versi sistem operasi Android yang diserahkan kepada masing-masing vendor, untuk memperhabarui satu persatu perangkat secara bergiliran. Namun jika kawan-kawan bukanlah pengguna yang berharap banyak pada pembaharuan, persaingan di tingkat spesifikasi rasanya sudah cukup dijadikan dasar pertimbangan. Teknologi prosesor Dual Core kini sudah menjadi standar, sedang Quad dan Octa Core menjadi semacam flagship di masing-masing vendor termasuk berbagai kecanggihaan aplikasi yang dibenamkan. Demikian halnya dengan kehadiran beragai ukuran layar yang tinggal disesuaaikan dengan kebutuhan.

Blackberry, meski sempat tertinggal jauh di versi 7 terdahulu (yang hingga kini rupanya masih dipertahankan untuk menyasar pengguna pemula), RIM atau Research In Motion selaku pengembang utama sistem operasi yang kini beralih nama menjadi BlackBerry Inc mulai menggelontor pasar dengan versi 10 yang mengandalkan layar sentuh secara murni maupun perpaduan dengan keyyboard qwerty fisik yang fenomenal itu. Sayangnya beberapa seri awal BlackBerry 10 rupanya kandas di pasaran lantaran kurangnya support dari pihak ketiga serta masih menyisakan banyak bugs dalam pengoperasiannya. Terkini, BlackBerry merilis versi Z30 yang merupakan penyempurnaan dari seri terdahulu namun masih berada di kisaran harga deretan ponsel flagship. Seri ini diharapkan dapat mengembalikan kejayaan BlackBerrry di masa lalu, yang sayangnya tidak menyertakan keyboard fisik sehingga terkadang agak menyulitkan para penggunanya untuk berinteraksi.

Terakhir ada Windows Phone yang kini masih didominasi keberadaannya oleh Nokia Lumia. Sedangkan HTC lewat seri 8X dan 8S serta Samsung lewatt seri Ativ tampaknya belum berkeinginan lebih jauh melanjutkan hegemoni mereka dii pasar ponsel berbasiskan Windows 8. Minimnya persediaan aplikasi dan games dari pihak ketiga menjadi kendala terbesar untuk berinteraksi, sehingga Windows Phone masih dipandang sebelah mata bagi sebagian besarr pengguna ponsel tanah air maupun global.

Nah, soal pilihan sebenarnya sih kembali pada budget dan kebutuhan. Kalo budget terbatas, bisa melirik Android dan Windows Phone, sedang jika berlebih bisa mempertimbangkan keberadaan iPhone dan BlackBerry, yang sayangnya masih minim pilihan layar. Hanya satu varian untuk masing-masing vendor. Sedang Windows Phone dideretan flagship lebih mengandalkan kemampuan Megapixel kamera namun tetap mempertahankan antar muka yang membosankan dan monoton.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja