Skip to main content

Plants vs Zombie (jadi) 2

Berbekal rasa penasaran usai menonton dua trailer official yang dirilis PopCap, pengembang barisan games ternama di berbagai platform, di situs berbagi video YouTube, rupanya sedikit mendatangkan rasa kecewa setelah tahu bahwa permainan yang satu ini, baru tersedia pada perangkat berbasis iOS saja, alias iPhone, iPad dan tentu saja iPod. Adakah diantara kalian sudah mencobanya ?

Plants vs Zombie 2 ‘it’s about Time’ hadir secara gratis di Apps Store, dan dapat diitemukan dengan mudah dalam kategori terpopuler. Ini bertolak belakang dengan versi pertamanya yang dijual dengan harga $ 0,99. Saya sendiri mengunduhnya lewat perangkat iPhone 4 CDMA disela acara Pengarahan hari jumat lalu di lantai 3 kantor Bupati Badung, dimana koneksi wifi yang ada tergolong maknyus.

Sayangnya, dalam percobaan awal hingga hari Minggu siang, grafis selama permainan dijalankan, terasa sangat tersendat hingga membuat saya sempat menarik kesimpulan, ‘iPhone 4 gag mampu mendukung permainan yang satu ini, seperti halnya Minions ataupun Subway Surf’. Namun bersyukur, penilaian saya salah.

Usai melakukan restart ponsel dan mencoba untuk menjalankannya kembali, games Plants vs Zombie 2 ternyata bisa berjalan dengan lancar, bahkan cukup gegas ketimbang prekuel sebelumnya. Hal ini sempat saya rasakan pula pada permainan Subway Surf jika disandingkan dengan perangkat Android. Maka inilah gambarannya.

Di level permulaan, pada setting halaman rumah milik si Dave, tidak terasa banyak perubahan yang terjadi dibandingkan games pendahulu, baik pola ketersediaan tanaman, kemampuan dan juga lawan. Mirip dengan level 1-1 hingga 1-4. Jadi disini sempat pula merasa kecewa ‘sebenarnya, apa saja yang baru nih ?’

Kekecewaan baru mulai pudar saat level masuk di setting layar Mesir, dimana baik penokohan dan lawan main, memberi varian yang cukup apik lengkap dengan pernak pernik kuburan para raja ini. Pun demikian dengaan pola permainan yang mirip dengan seri-seri Arcade lain, lengkap dengan peta, tiga bintang untuk setiap permainan serta bonus tiap level. Hal ini lumayan memicu rasa penasaran saya untuk bisa menyelesaikannya sesuai harapan, yang tentu memerlukan percobaan berulang agar bisa sukses melewati semua tantangan.

Meskipun games Plants vs Zombie ditawarkan secara gratis di Apple Apps Store, namun ini hanya berlaku untuk level permainan dasar atau setting lokasi Mesir, tidak termasuk dua setting lainnya, Pirates Seas dan Wild West. Untuk bisa menjajal dua setting tersebut, pengguna diwajibkan untuk membelinya secara bertahap. Yang artinya… sayapun belum sempat menjajalnya hingga tuntas. Jadi, tunggu di tulisan berikutnya :p

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...