Skip to main content

Haruskah Menanti BBM for Android ?

Agak tergelitik juga sebetulnya saat kemarin malam menjumpai satu status teman yang mengancam saya jika kelak kedapatan ikut-ikutan menggunakan BBM atau BlackBerry Messenger lantaran selama ini sudah dikenal anti BB dan Pro Android. Hehehe… meski hanya bercanda, tapi apa iya kelak bakalan membanggakan, menggantungkan hidup dan keseharian pada sebuah aplikasi Chat milik BlackBerry hingga segitunya ? Bahkan di kalangan sebagian besar pengguna BB, aplikasi BBM merupakan Dewa yang setiap saat, setiap hari harus dikunjungi…

Hebohnya pemberitaan selama enam bulan terakhir baik di media maupun dunia maya menjadikan hampir setiap kawan yang saya temui seakan tak sabar dengan jadwal realisasi ide tersebut. Ada yang memang menantikannya sejak lama, malas beli BB karena lelet, tapi tetap mengidamkan dan berharap BBM bisa install di smartphone mereka… atau cuma kesampean beli BB paling murah dan kini berharap dengan nominal sama bisa dapet Android keren plus BBM…

Saya pribadi jujur aja nih, gag terlalu menantikannya mengingat aplikasi chat, apapun itu namanya, bukanlah satu prioritas utama yang saya gunakan sehari-hari, melainkan… sms dan telpon… masih jadul yah ? Hehehe… mengingat hanya dua fitur inilah yang mutlak dimiliki dan mampu dilakukan oleh perangkat telekomunikasi sejadul dan semurah apapun harganya… beda dengan Whatsapp, Line, atau bahkan BBM yang memang membutuhkan OS tertentu untuk bisa digunakan.

Tapi kalo boleh saya sedikit bernostalgia, kehadiran aplikasi BBM forAndroid atau bagian dari promosi BBM for Everyone ini sepertinya bakalan bernasib sama dengan dua aplikasi chat yang ada dihalaman HomeScreen perangkat Galaxy Tab saya selama ini, hanya ada namun jarang tergunakan… awalnya sih memang iya, dimasukkan ke grup a, b, c, d, e… rame orang bicara dan saling sahut, namun lama-lama sepi sendiri dan lebih memilih untuk out dari group. Apa sebab ?

Karena memang dasar perilaku yang saya miliki sangat jarang menyukai yang namanya Chatting, ngobrol ngalor ngidul dengan kawan, saudara atau siapapun. Entah itu lewat Whatsapp, Line atau app chat yang lain. Kalo bisa sih mending lewat sms, secukupnya, singkat, padat dan jelas. Dan memang lebih menyukai fitur semacam browser, eBook atau sejenisnya.

Nah trus, kira-kira apa pantas jika aplikasi BBM for Android patut dinanti kehadirannya pada Sabtu hari ini pukul 19.00 wita nanti ? Ya terserah dan kembali pada kebiasaan kalian.

Jika memang sejak dulu merupakan penghobi app Chat, dari Whatsapp, Line, KakaoTalk, hingga Live Profile yang kalo gag salah juga menggunakan PIN untuk bisa saling terhubung, tentu aplikasi BBM for Android atau bahkan iOS jelas patut ditunggu dan dijajal. Namun sebaliknya, jika memiliki perilaku mirip saya diatas, barangkali ya slow aja lah… datang oke, ditundapun memang gag masalah.

Namun, entah bagaimana kenyataan yang ada nantinya, jika boleh dibandingkan antara aplikasi chat semacam Whatsapp atau Line dengan BlackBerry Messenger atau BBM, saya pribadi lebih menyukai gaya aplikasi semacam Whatsapp yang memang tidak lagi membutuhkan server tambahan untuk mengolah, mengirim dan menerima informasi dari dua atau lebih pengguna yang berinteraksi didalamnya. Bisa jadi dengan demikian proses chat jadi gag bergantung lagi pada downnya server pusat akibat traffic yang padat dan semacamnya. Meski dari segi keamanan data, gag bisa se-secure BBM yang memang dikenal sulit untuk mendapatkan databasenya secara langsung.

Tapi ya sudahlah… apakah kita memang layak menantikan kehadiran aplikasi chat BBM for Android atau iOS ? semua tentu kembali pada diri sendiri. Bagi yang gag sabar ingin memiliki PIN dan berkencan dengan kawan-kawan lama pemilik perangkat BlackBerry, monggo ditunggu… kabarnya hari ini atau entar malam pukul 7… pas malam minggu jadwal apel pacar… *kalo bisa jangan sampe ngelupain pacar dan ngeduluin donlot. Hehehe… sedang yang santai, yuk mending jalan-jalan saja pagi ini. :p

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian