Skip to main content

Opini Pagi

Pagi ini merasa bersyukur lantaran agenda piodalan merajan banjar semalam bisa selesai dengan baik meski ada beberapa catatan bagi kami terkait prosesi dan teknis pelaksanaan yang agak meleset dari harapan. Termasuk upaya bersih-bersih banjar usai piodalan semalam dan berlanjut sedikit lagi pagi tadi.

Anggota banjar kami rupanya pada gercep juga soal kerjaan.

Yang membuat makin takjub, utamanya soal minat ngayah anggota banjar pasca pemberlakukan perarem soal denda ayahan adat, memberikan perkembangan positif dari beberapa sisi yang selama ini katanya kerap dikeluhkan oleh banyak pihak.
Sebuah kemajuan dari sudut pandang kami tentu saja.
Meski dalam waktu dekat akan ada evaluasi kembali, terkait agenda ngayah dan kaitan kehadiran anggota regu.

Ternyata menumbuhkan kesadaran akan upaya ngayah di banjar ataupun pura, memang harus diakui sulit adanya, meski diyakini pasti bisa setelah dilakukan secara berulang dan konsisten. Tentu dibarengi juga oleh semangat para pimpinannya yang tak hanya bisa menonton lalu berpangku tangan. Minimal harus mau turun dan ikut mengambil pekerjaan, bergabung ikut bahu membahu menyelesaikan pekerjaan. Termasuk memposisikan diri sebagai pelayan masyarakat, laiknya para asn saat hadir turun ke lapangan.

Efek sampingnya tentu saja lelah secara fisik dan pikiran, karena untuk mempersiapkan satu agenda tertentu, sudah dimulai dari jauh hari sebelumnya.
Tapi tetap merasakan senang dan bersyukur mengingat semua bisa diselesaikan dengan baik. 

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian