Shock saat membaca pesan balasan whatsapp dari seorang kawan yang menyatakan perceraiannya dari setahun lalu, satu pagi di tengah keramaian orang. Sebuah kabar yang menyesakkan tentu saja.
Sang istri ketahuan berselingkuh hingga kali ketiga. Dan kata maaf juga penyesalan hadir pula pada akhir cerita ketiga perselingkuhan itu. Meski kawan saya ini masih mencoba untuk mempertahankan perahu yang ia tumpangi, namun takdir mengatakan lain.Mereka telah sah berpisah secara agama kini.
Pernah membaca sebuah nasihat di dunia maya, bahwa ketika ombak besar menerjang perahu yang secara bersama ditumpangi dengan mantan kekasih hati, jangan coba-coba untuk melompat pada perahu yang lain. Bertahanlah dan lewati semua perbedaan yang ada.
Bahwa pernikahan itu adalah sebuah komitmen untuk menyelesaikan secara bersama-sama semua permasalahan yang tidak akan timbul jika tidak melakukan pernikahan, adalah benar adanya. Maka itu memang amat sangat susah bisa menyamakan persepsi pikiran antar dua insan yang berbeda banyak hal usai mengucapkan janji suci dihadapan-Nya. Dan bersyukurlah jika memang kalian masih mampu memilikinya hingga hari ini tanpa adanya riak dan godaan orang ke-3. Sama-sama mampu menjaga satu dan lainnya.
Karena pernikahan bukan hanya untuk menyatukan dua insan saja, namun juga dua keluarga, dua lingkungan yang berbeda. Termasuk kelak anak-anak yang dilahirkan.
Obrolan pagi ini benar-benar memberikan banyak warna untuk saling mengingatkan, utamanya juga bagi diri sendiri.
Ketjup sayang untuk Istri yang lagi sibuk ngencanin anak-anak bandel nan manis siang ini...
Comments
Post a Comment