Skip to main content

Menikmati Kopi

Hari masih terlampau pagi, dimana matahari belum jua menampakkan diri. Saya mengaduk kopi sachet tanpa gula dalam gelas kaca, menaruhnya disela canang dan banten nasi, guna menemani aktifitas harian yang rutin dilakukan sejak lima tahun lalu.
Saat agenda ini usai, biasanya saya meneguk sisa kopi yang ada dalam gelas, untuk mencuci dan melanjutkan aktifitas lain sebelum berangkat kerja.

Jarang sekali saya bisa menikmati kopi dengan santai. Sembari duduk dan mengobrol, meminumnya sedikit demi sedikit sambil berharap bisa memberi banyak inspirasi harian pada otak. Tentu saja itu hanya sebuah ekspektasi belaka.

Satu-satunya waktu yang bisa memberikan kesempatan itu hanyalah istirahat siang di kantor, usai menikmati makan atau berhenti sejenak di sela kesibukan kerja, di kursi belakang area pantry bareng beberapa kawan lain. Sekedar berintermezo, ngobrol ringan ngalor ngidul kesana kemari. Lalu kembali lagi pada meja kerja saat kopi dalam gelas habis diteguk.

Menikmati kopi belakangan makin sering dilakukan oleh banyak kalangan anak muda, remaja jaman sekarang ataupun mereka yang ingin berdiskusi lebih banyak ketimbang memilih agenda makan siang dengan menu yang berat. Belasan gerai tampak padat dipenuhi pengunjung, seantero Kota Denpasar, menjadi satu trend tersendiri di saat semua jatuh era pandemi.

Kandungan kafein yang ada dalam setiap biji kopi, memberikan efek yang berbeda pada setiap orang. Yang secara pribadi, selain mampu melancarkan percernaan yang terganggu, kopi juga bisa digunakan untuk meningkatkan konsentrasi ataupun memberikan rasa nyaman pada pikiran sebelum berjibaku dengan beragam tugas. Apalagi jika agenda menikmati kopi dilakukan saat senja. Sangat terasa.

Kalian sendiri penikmat kopi juga ?

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian