Skip to main content

Cerita bersama Koran Tokoh

Pada akhir tahun 2011 silam, seorang senior dalam hal penulisan artikel sejak masa sekolahan tiba-tiba melakukan kontak dan meminta saya untuk membantunya mengisi kolom salah satu koran lokal yang ia tangani.
Sempat ada keraguan mengingat yang akan mempublikasi tulisan nantinya adalah media mainstream, bukan blog pribadi macam yang saya miliki.
Berkali-kali ia meyakinkan dan pada akhirnya saya pun menyanggupi.

Awal Tahun 2012, beberapa post yang sebelumnya pernah turun di blog, saya coba revisi kembali dan disesuaikan kalimat serta isinya agar bisa layak tampil di halaman media yang kelak dibaca ribuan orang. Tak banyak kawan yang tahu saat itu, bahwa nama ‘pandebaik’ mulai menghias beberapa kolom di akhir artikel Koran Tokoh.

Kehebohan mulai terjadi saat beberapa edisi diterbitkan dan saya tetap diminta mengisi dengan berbagai topik umum yang mampu dituliskan. Sampai ketika foto putri saya hadir sebagai salah satu ilustrasi artikel, baru deh banyak orang yang ngeh dan menanyakan.
Masih ingat betul, almarhum kakak menghubungi saya siang hari saat jam kerja, karena melihat wajah ponakannya tampil manis di halaman belakang media cetak ini.
Bapak Ibu atau kakek neneknya Mirah juga melakukan hal yang sama, sampai-sampai menyimpan dan memamerkan halaman belakang media ke sanak famili yang datang ke rumah. Mereka gak pernah menyangka cucunya masuk koran.

Adalah Mbak Ratna Hidayati yang punya peran besar saat itu. Seorang senior dari jaman penulisan tabloid Wiyata Mandala yang dibidani oleh bli bagus I Gusti Putu Artha, melakukan kontak secara intens dari awal, mengirimkan honor ke rekening saya secara berkala. Padahal saat tulisan saya bisa naik cetak saja, senangnya bukan main. Malah dibayar pula.
Dan saat ia meminta saya bisa melengkapi beberapa artikel dengan gambar ilustrasi, kesempatan ini saya manfaatkan untuk mengambil beberapa foto anak yang tersimpan pada memory ponsel dan dipublikasi.
Reaksi si anak sendiri sebetulnya bangga. Tapi bangga-bangganya anak kecil mah gak seheboh orang dewasa yang tumben masuk koran. Jadi lewat begitu saja. Maka untuk mengenang aksi edan semacam ini, beberapa halaman Koran Tokoh yang sempat disimpan kakek nenek dan almarhum kakakpun, diScan dan simpan dalam bentuk gambar.

Sayangnya, pasca lahiran putri kedua saya Intan di bulan Oktober, aktifitas ini mulai menemui banyak kendala. Utamanya soal ide dan waktu menulis.
Mbak Ratna pun kerap mengingatkan agar saya bisa tetap membantunya, apa daya kesibukan baru mengurus anak tampaknya membuyarkan penugasan ini.

Tak sampai satu tahun, pengisi kolom Tekno pun berganti.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p