Skip to main content

Yuk Intip Timeline Ponsel PanDe Baik

Nokia 3310, Nokia 3350 polyphonic, Nokia 3530 warna 4K, Motorola C350 kamera, Nokia 7650 pujaan.
PDA T-Mobile MDA II aka O2 XDA II, O2 XPhone IIm, PDA Audiovox Thera CDMA, PDA O2 Atom, Motorola Q9c CDMA.
iPhone 4 CDMA, Nokia N73 ME, PDA Audiovox 6700 CDMA.
Lalu loncat ke Android series sementara CDMA Flexy dah gak aktifkan lagi.
Samsung Gal Ace S5830, Samsung Tab 7+ sebagai ponsel, Samsung Gal Note 3, Samsung Gal A9 Pro 2016 batere 5000 mAh dan terakhir ada Samsung Gal M30s batere 6000 mAh.
Masih nunggu seri Samsung Gal dengan batere 10000 mAh

Nokia 3310 itu tahun 2003an kalau ndak salah, pasca kematian salah seorang kawan kuliah, diprotes kawan-kawan yl, mengabarkannya lewat telepon rumah. Pas mereka nelpon balik, saya-nya yg gak ada di rumah. Akhirnya ambil 3310 second. dipake sebulanan karena batere drop.
Nokia 3350 itu tuker tambah 3310. Baru. Sayang gak ada sesi unboxing. Fiturnya dah polyphonic. Lampu ritmik, dan cover belakang bisa diisi foto pemiliknya. Bisa ganti logo operator dan wallpaper hitam putih. Pas itu masih bingung gimana cara pake ponsel.
Nokia 3530 layar warna 4K dipilih karena barunya murner. Pengen ngerasain layar warna meski tanpa kamera dan memory tambahan. Diakali pake kabel data untuk copy wallpaper yang disukai. Lampu ritmik seputar case ponsel. Lupa cerita gimana bisa ganti ke Motorola.
Motorola C650 koreksi dari 350. Saking lupa gimana proses pergantiannya karena waktu itu sempat jatuh dari ketinggian lalu lupa banyak hal, termasuk yg dikatakan saat itu. Kamera VGA, memory terbatas. Pemakaiannya ribet. Mungkin karena otak juga gak dukung saat itu…
Nokia 7650 beli second sejutaan. Bermasalah pada kabel fleksibel dan batere drop. Ini kisaran tahun 2005 pas pematangan lahan Puspem Badung, mengubah sawah jadi lahan siap bangun. Nada deringnya Peterpan-Ada Apa Denganmu. Banyak jasa ambil foto di lapangan.

PDA T-Mobile MDA II aka O2 XDA II, belinya mahal 3,5 juta. Uang honor sidejob (gambar autocad) dikumpulin lalu mampir ke Handphone Shop Teuku Umar. Nekat aja ambil PDA. Jaman masih pacaran dengan istri now. Dah sehat dan normal secara ingatan. Tapi frustasi pas habis batere…
T-Mobile MDA II ini masih pake OS Windows Mobile 2003 seri pertama. Yang datanya langsung disikat habis pas kehabisan batere.
Kejadian sampe 3 kali. Ulang copy data, ulang install aplikasi, ulang ngetik phonebook. Belum paham cara pakenya. Kejadian ke-4, pas jatuh ke lantai.
Jadi belajar dari 4 kasus kehilangan data, baru deh belajar cari tau di dumay soal pemecahannya. Nemu di XDA Developer, ilmu Sync pake Microsoft ActiveSync pake infraRed dan berhasil. Saat kehabisan batere dan kehilangan data, tinggal Zap, selesai.
Dari Forum XDA Developer jua dapat Update OS ke WinMo 2003 SE yang mengatasi persoalan kehilangan data saat kehabisan batere itu. Jadilah di Upgrade dan berhasil.
Pas punya PDA ini, banyak belajar juga dari bikin Theme sendiri, custom nada dering per nama kontak dan lainnya

Aniwe, ponsel CDMA pertama itu ada AudioVox Thera, PDA dengan Antena dan OS WinMo 2002 dipilih gegara kadung jatuh cinta dengan T-Mobile. Cuma ribetnya, nomor wajib inject ke gerai Telkom. Perangkat pesan di Jakarta nitip sepupu. Gak lama pakenya, karena bermasalah di batere.
Dari Thera lalu pindah ke Samsung SCH S179 CDMA yang bisa play musik dari kartu memory tambahan. dan ada lensa kameranya juga. Masih VGA tapi.
Sayangnya karena kesulitan keuangan saat itu, kedua perangkat, PDA TMob dan S179 dijual ke temen kantor untuk nambah biaya Nikah

Pasca nikah, downgrade ke O2XPhone IIm yang sudah menggunakan OS WinMo 2003 SE tapi versi Smartphone, alias gak layar sentuh.
Beli second di Teuku Umar. Sementara untuk CDMA, ambil Motorola Q9c dengan OS yang sama di gerai Telkom Teuku Umar langsung inject.
Dalam perjalanan, gak nyangka dapet hibah dari om Wirautama PDA O2 XDA Atom, menggantikan O2 IIm yang diberikan kepada Istri. Dia tertarik lantaran warnanya yang putih bersih dan berwajah unik.
Motorola Q9c pun kemudian ikutan berganti ke versi Nokia 6275i. CDMA Keren…
Jelang ambil sekolah S2 di Udayana, PDA Atom dijual buat nambahin biaya ujian masuknya, berhubung SK pas disekolahin masih nunggu administrasi selesai.
Lama jeda gak ada pegangan, waktu itu sempat pake ponsel istri yang diganti ke IIm, Nokia 3610.

Kelar urusan ujian masuk, pinjaman dan beasiswa, akhir tahun 2007 ambil Nokia N73 ME. Tandem dengan Nokia 6275i cdma nya.
Cukup lama pake keduanya sampai rilis iPhone 4 cdma miliknya SmartFren yang diUnlock dan inject nomor CDMA.
Sebelum jaringan Flexy pensiun, masih sempat nyobain AudioVox PPC 6700 cdma yang harus inject nomor.
Sementara jaringan GSM, saat Android rilis, sempat tertarik dengan seri Galaxy Spica miliknya Samsung.
Tapi baru terkabulkan Awal 2011 lewat Samsung Galaxy Ace S5830.

Dari S3580 ini, saya banyak belajar tentang SSH yang bisa melakukan remote server miliknya LPSE Badung dari rumah, gak harus ke kantor tengah malam atau dini hari hanya untuk melakukan Restart Server. Jalan pembuka tablet HTC Flyer bagi semua pelaku LPSE jaman itu.

Perkenalan dengan Samsung Galaxy Ace S5830 sebagai ponsel Android pertama yang saya miliki melahirkan halaman khusus pembahasan Android di blog berikut :
https://pandebaik.com/android/
Sekaligus diminta ikut mengisi kolom Tekno media cetak Koran Tokoh dari akhir tahun 2011 silam.

Tahun 2012 setelah mendapat penawaran fullset TabletPC Galaxy Tab 7+ dgn harga ringan dari Bos distributor Samsung, saya mengganti Galaxy Ace sbg ponsel utama. Dimensi 7+ yang besar jadi terasa kecil saat dipegang sebelah tangan. Tidak demikian saat Tab 7+ dipinjam atasan.
Pertengahan Tahun 2012, sempat nyobain HTC One V, turunan One X yg dihibahkan oleh HTC saat mereka melakukan HTC One Road to Bali. Tapi gak lama, karena dihibahkan lg ke istri. Saya sendiri masih betah pake Tab 7+ sbg ponsel utama.
Sementara Ace dieksplorasi ke Custom ROM.

Akhir tahun 2013, pindah perangkat lagi ke Samsung Galaxy Note 3 yang saat itu baru launching. Jadi awal eksplorasi banyak hal soal Android.
Masuk tahun 2014, sempat eksplorasi Nokia X, Android murah versi Nokia, lalu ada AccessGo 4E, Quadcore sejutaan yang dihibahkan ke ipar. Lalu ada kiriman Hisense Pureshot 4G yang layar 5 inchi dari Mas Seno Pramuadji, saat itu ybs masih berada di SmartFren,
Samsung Galaxy Note 3 Neo pemberian salah satu pengembang program untuk pengujian aplikasi, dan terakhir kiriman AndroMax E2 dan A dari Mas Seno juga. AndroMax E2 dihibahkan ke istri, menggantikan One V yang ia gunakan, sementara seri A dilego ke Toko Bagus aka OLX.
Hisense PureShot dilego ke turis, cod di lapangan Puputan, Note 3 Neo diambil om Indra dari teater Kini Berseri. Saya masih betah pake Galaxy Note 3.

Frustasi dengan batere Galaxy Note 3 di penggunaan tahun ke-3, yang kerap habis pas jam kerja sore menjelang, tahun 2017 akhirnya Upgrade ke Galaxy A9 Pro yang punya batere 5000 mAh. Ponsel limited edition karena hanya Erafone saja yang jual.
Tiga tahun menggunakan A9, per Nov 2019 lalu, langsung ambil Flash Salenya Samsung Galaxy M30s di halaman web Samsung dengan batere 6000 mAh.
Sementara ini sih dah puas dengan kinerja Samsung Android, kamera dan baterenya.
Belum ada rencana ganti lagi sih…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian