Skip to main content

#14days in a Row

Sebetulnya gak ada agenda khusus yang direncanakan, sampai pada akhirnya bisa mencapai rekor jumlah hari dalam satu waktu secara menerus untuk aktifitas rutin olah raga jalan kaki. 14 hari berturut-turut.

Meski begitu, untuk persoalan target hariannya, ukuran jauh gak bisa tercapai sebagaimana harapan. Minimal 6.0 KM. Karena sempat di hari Kamis sore, hanya mampu menjalani sekitar 2 KM saja lantaran hujan mendera lapangan dan membuyarkan rutinitas.

#14days in a Row

Aktifitas berjalan kaki harian makin kesini tampaknya makin nagih buat dilakoni, bagai menggunakan narkoba saja rasanya. Bilamana sehari dua gak dijalankan, badan jadi gak enak dan pikiran pun kemana-mana. Susyah.

Tapi begitu sekali dilakoni, baik mata, pikiran sampai fisik badan pun merasa segar. Apalagi jika sampai menjatuhkan keringat dari pergelangan tangan. Selalu pengen lagi dan lagi. Makanya gak heran jika jarak tempuh makin hari makin panjang saja yang ditargetkan.

Pola aktifitas seperti ini jadi mengasyikkan tatkala persoalan rute mulai diubah dari area lapangan ke jalan raya. Dari rumah ke satu lokasi tujuan tertentu, dimana sejauh-jauhnya berjalan, pulangnya ya nge-Grab jua.

Menempuh perjalanan sepanjang 11 KM ke Serangan, 13 KM ke Pasar Mambal, 8.5 KM ke Perumahan Dalung Permai, atau 12 KM ke rumah mertua indah di Desa Canggu, merupakan beberapa kenangan yang sejauh ini pernah dilakoni. Belum lagi 17 KM ke pantai Mertasari, atau 9 KM menuju Puspem Badung, memberikan banyak kenikmatan saat semua agenda dadakan tersebut bisa dicapai dengan baik.

Mencatatkan rekor pribadi untuk aktifitas rutin harian selama 14 hari berturut-turut adalah yang pertama kalinya saya mampu lakukan. Lalu memberi sedikit jeda didalamnya dan kini masih berupaya lagi untuk melakukan, semata memberikan motivasi pada diri dengan harapan dapat menjaga kesehatan agar bisa lebih lama menikmati waktu bersama keluarga.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p