Skip to main content

MangupuRun, Aksi Dadakan Alasan Kesehatan

Mau lari, Mau jalan atau jalan cepat, Ayo Aja.
Yang penting bergerak.

Idenya seperti biasa sih, dadakan.
Datang dari ibu-ibu muda di Bidang Perumahan Rakyat, yang merasa bahwa berat badan makin nambah seiring munculnya keluhan sakit dan nyeri pada leher juga pundak. Lalu ditanggapi oleh mereka yang sudah melakoni aktifitas olahraga dengan pola dan waktu yang berbeda sebelumnya, maka lahirlah MangupuRun.

Penamaan MangupuRun, mengambil dari kata Mangupura, pusat pemerintahan Kabupaten Badung lalu diselipkan kata Run (lari) menggantikan suku kata terakhir. Konsepnya ya sebagaimana paragraf pertama diatas. Yang penting bergerak.

Akan tetapi kalau menyinggung soal penamaan, sebetulnya ide awal yang dilempar adalah WalK after WorK. Mengacu pada kebiasaan saya yang kerap berjalan kaki dari awal tahun 2018 kemarin. Jadi agendanya adalah jalan kaki setelah aktifitas kerja. Namun konsep nama MangupuRun kelihatannya lebih keren dan lebih disetujui.

Anggota MangupuRun sendiri, ndak banyak. Maks baru 10-11 orang kalau ndak salah. Itu di hari pertama percobaan. Masuk kali ke-2, minggu depannya, berkurang jadi 7 orang. Karena yang lain masih bertugas di lapangan. Masuk kali ke-3, minggu berikutnya malah jadi 6 orang.
Oke siap-siap bubaran. Hehehe…

Tapi lumayan juga.
Progress pencapaian jarak per masing-masing orang untuk durasi 1 jam usai teng absensi, dari 3 sampai 5 KM. Tergantung pada aktifitas yang dilakoni. Dari jalan santai, untuk usia jelang setengah abad. Jalan cepat saat masuk fase life begin at 40. dan tentu saja Lari, bagi mereka yang masih tergolong muda.
Mantap pokoknya.

Dan aktifitas MangupuRun, secara komitmen awal hanya dilakukan seminggu sekali pada hari Selasa sore. Lagi-lagi menyesuaikan dengan jadwal agenda saya, yang hanya bisa lowong pada hari selasa sore saja dalam rutinitas hari kerja. Jadi yang lain ya istilahnya, ngikut aja.

Semangatnya bagus.
Selfie sebelum aksi, lalu pecah nyebar mengelilingi puspem, dan berkumpul sejam kemudian di titik kumpul yang sama. Lalu selfie lagi.
Pada intinya ya Sehat, Fun, Tetap Eksis, dan tentu saja Makin Kompak sebagai Teman seruangan.
Ya paling tidak setempat kerja lah.

Untuk menyemangati semua anggota MangupuRun, kami membuat satu Whatsapp Group *nambah satu lagi* dan share semua aksi didalamnya. Sambil sesekali melaporkannya dalam bentuk video ke tingkat pimpinan dan rekan kerja lainnya.
Tidak lupa meminta mereka menginstalasi aplikasi running macam Nike Run Club atau Samsung Health untuk mencatatkan pencapaian langkah, jarak, waktu sambil mencoba tantangan-tantangan (challenge) yang ditawarkan untuk melihat kemampuan dan kemajuan diri sendiri.

Rupanya ketularan juga aksi jalan kaki tiap harinya…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p