Skip to main content

Gempa Gempaa Gempaaa

Ketika meja makan kami mulai bergoyang kecil, bathin saya mengatakan ‘sepertinya gempa…’
Ketika badan sudah mulai bergoyang, kami mulai menoleh kearah satu sama lain dan mengatakan ‘eh ada gempaa…’ dengan nada yang masih kurang yakin.
Namun ketika goncangan mulai keras dan terasa agak lama tanpa perubahan, di sekeliling kami kompak meneriakkan ‘gempaaa…’

dan kami pun secara refleks menyambar anak-anak yang sedang asyik mengunyah makan malamnya, berhamburan keluar dari warung makan, tempat dimana sebelumnya berkumpul.
Bersama banyak orang lainnya di sepanjang trotoar dan jalanan, sambil melihat ke semua arah dan berharap ada yang membuktikan bahwa goncangan ini memang beneran gempa. Bukan hanya rasanya saja.
Keyakinan baru muncul saat melihat beberapa mobil yang diparkirkan di pinggir jalan, bergoyang keras.
Waduh… alamat nih.

Ini pengalaman saya pertama kali akan goncangan gempa dengan goncangan yang terasa keras dan lama. Info awal dari BMKG, kekuatan grmpa semalam sekitar 6,8 SR yang kemudian disusul kembali dengan penambahan hingga 7,0 SR. Dengan pusat gempa sekitar 18 KM di dekat Lombok Utara.
Pikiran pun sudah melayang kemana-mana.

Saya dan Intan, putri kedua kami sampai gemetaran. Intan merasa ketakutan karena banyak yang berteriak ‘hidup hiduup hiduuup…’ di sekeliling kami. Sementara saya pribadi langsung terbayang sinema aksi ‘2012’ yang dibintangi John Cusack. Sempat khawatir kalau-kalau tanah bumi ini terbelah dan bangunan-bangunan pada roboh.
Bersyukur Dia yang ada di atas sana, belum separah itu memberikam ujian-Nya. Kami yang ada di Kota Denpasar bisa dikatakan aman-aman saja pasca gempa yang berlangsung cukup lama ini.

Seperti biasa, WhatsApp Group langsung memberikan notifikasi. Belasan teman dari berbagai perkumpulan chat pun pada heboh memberi tahu sambil memforward gambar dan video gempa yang terjadi disekitarnya, bahkan yang jauh diseberang sekalipun.
Ini kok mereka masih sempat-sempatnya berkirim Chat dan share beginian pas gempa terjadi ? Pasti deh saling berlomba paling dulu membahas isu yang bakalan viral sebentar lagi.
Kelakuan…

Namun demikian, ada juga yang mencoba bermain api di tengah heboh masal yang terjadi di Pulau Bali sebagai tetangga dekat lokasi kejadian, yang menyatakan bahwa akan ada gempa susulan di seluruh Bali pada tengah malam pukul 00.30 Wib, sebagaimana share Info dari akun Twitter @dDbThezite semalam.
Praktis informasi semacam inipun ditelan mentah-mentah dan dishare di berbagai Chat Group, tentu saja menimbulkan pertanyaan dan rusuh.
Bagi mereka yang masuk pengguna baru dunia maya, langsung menempuh jalan untuk meneruskan informasi ke kawan lain atas alasan ‘agar semua bisa lebih waspada’ sebagaimana alasan Ngurah Arta The Ziter’s pemilik sebuah studio produksi musik kelahiran 4 juli 1982 di jalan raya Sesetan 120 (bisa dipantau pada akun FaceBook ybs), sementara pengguna lawas langsung cek akun yang bersangkutan lalu mengkomparasi dengan Timeline akun Twitter BMKG.
Hasilnya mudah ditebak, itu Hoax.
Entah apa yang ada dalam pikiran si pembuat Hoax malam ini, namun ybs sukses menghebohkan banyak netizen di dunia maya termasuk istri dan para kelihan yang mengirim screenshot Tweet tersebut ke banyak kawan.
Goblok benar akun @dDbThezite ini. Gak heran ybs dilaporkan ke akun @DivHumas_Polri oleh senior saya semalam.

Ada 2 kesalahan yang bisa dituduhkan pada ybs.
Pertama fitnah terhadap lembaga BMKG yang dijadikan sumber informasi dalam Tweet tersebut, dan kedua ya informasi palsu yang berpotensi menyebabkan keributan dan beban psikis bagi mereka yang tak paham.
Amat sangat disayangkan, bila kemudian ada banyak orang yang merasa bahwa itu benar terjadi, memilih untuk tidak tertidur dan menyiapkan segala macamnya lebih dini hingga akhirnya memaki-maki di pagi hari.

Baiknya sih kita semua menyadari, bahwa dalam situasi begini, seharusnyalah kita saling menjaga, menguatkan dan tetap berusaha menenangkan mereka yang panik, utamanya anak-anak, orang tua atau ibu hamil.
Kasihan kalau sampai mereka menjadi korban info Hoax apalagi kalo sampai mengungkapkan potensi tsunami tingkat tinggi di sejumlah daerah seputaran kejadian.

Gempa kali ini jadi banyak cerita

Btw, Hoax oleh akun Twitter pemilik The Ziter’s diatas rupanya masuk di media online Liputan 6 pagi ini : Hoaks Gempa Susulan Tengah Malam Gegerkan Warga Bali

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian