Skip to main content

Amor ring Acintya Bli Manik Maryusa

Saya baru saja duduk dan memulai aktifitas harian di meja kerja ruangan kantor, Kamis 23 Agustus lalu, saat telepon masuk dari Bapak pagi itu. Kabar duka.

Bli Manik Maryusa meninggal.

Entah karena memang sudah firasat atau hanya sebuah kekhawatiran saat melihat kondisinya sebulan kemarin, saat menjenguknya di rumah, saya merasa umur BliMan tidak bakalan lama. Mengingatkan saya pada sosok kakak kandung yang lebih dulu pergi tahun 2013 lalu. Mirip sekali fisiknya. Kurus tanpa isi.

Bli Manik, begitu saya menyapanya setiap kali bersua. Orang yang ramah dan kerap menanyakan kabar saya dan keluarga. Humoris dan penuh canda pada anak-anak.
Beberapa bulan kemarin, saat dikabarkan jatuh dan memulai hari-harinya berbaring di tempat tidur tanpa bisa beraktifitas banyak, ia meminta saya membelikan sebuah radio FM berukuran ringkas. Agar ada yang ia dengarkan saat bosan. Melalui Tokopedia, saya memesan satu dengan harga yang cukup terjangkau dan memberikannya segera setelah barang tiba di rumah. Ia sumringah menyambutnya sembari menceritakan keluhan yang diderita saat itu. Saya tak mampu bicara banyak melihat kenyataan yang ada.

Selang dua minggu kami mendengar kabar bahwa kondisinya drop dan dirawat di sal Wijayakusuma RS Sanglah. Menjadi semacam nostalgia karena 10 tahun lalu selama 9 hari lamanya saya menginap di selasar yang sama menunggui istri yang saat itu terkena DB.
BliMan kembali menitipkan pesan agar saya mau memberikan satu jaket yang bisa membuatnya sedikit lebih hangat. Karena ia tidak tahan dengan dinginnya ac ruang dimana ia dirawat. Malam itu juga saya memberikan jaket abu-abu yang dibordir dengan tulisan Warga Pande, jarang saya gunakan, pemberian semeton Yande Putrawan dan Putu Yadnya sekitar 8 tahun lalu.
Dan sebenarnya saya sudah melupakan itu. Tapi kemarin, istrinya mengucapkan terima kasih karena sudah merepotkan.

Kalau tidak salah vonis terakhir yang diketahui keluarga, Bli Manik mengidap kanker darah. Leukimia akut. Padahal sejauh ini tidak ada tanda atau keluhan yang mengarah pada penyakit tersebut.
Pikiran saya menerawang jauh mengingat kakak yang pula menderita kanker dan tidak tertolong. Seminggu setelah saya dipromosikan ke Dinas Cipta Karya.

Upacara pengabenan Bli Manik Maryusa akan dilaksanakan pada hari senin mendatang. 3 September 2018. Upacara Ngeringkes lan Ngajum dilakukan sehari sebelumnya. Dan pagi ini infonya jenasah yang bersangkutan akan diantar pulang.
Saya harus segera bersiap pulang dan ijin sebentar.

Amor ring Acintya Bli Manik Maryusa.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p