Skip to main content

Nobar Final Bali United vs Persija

GOOOLLL… pertama menghajar gawang Bali United di menit 19 Laga Final Piala Presiden tampak merobek perasaan ribuan penonton yang ikutan nobar Indosiar, demikian halnya kami malam ini.
Edan, bahkan meski tak paham mana kostum Bali United hingga sepuluh menit pertama pun, semua konsentrasi mendadak buyar. Games Onet yang sejak pagi dilakoni sampai menunda mandi malam pun harus diabaikan.

Skor 1:0 untuk Persija tampaknya memberikan beban yang teramat sangat, utamanya bagi kawan-kawan suporter Bali yang khusus mendatangi Gelora Bung Karno Jakarta dan secara suka rela mengurangi saldo tabungan mereka demi melihat perjuangan sang idola kali ini. Sudah kalah jumlah, dibobol pula.

Ini kali pertama saya nonton televisi secara intens dari awal mula, bareng dengan Istri. Kalian boleh percaya atau tidak. Yang bikin lebih heran lagi, Kali pertama tontonannya malah bertema tanding bola. Apa kata dunia ?
Mungkin ini jadi bukti kongkrit bahwasanya keberhasilan Pak Presiden Indonesia Joko Widodo mampu menyatukan semua lapisan rakyat, lakik maupun perempuan lewat sajian spektakulernya yang dilaksanakan tanpa mengorbankan sepeser rupiahpun dana APBN.

dan Meski hati masih belum rela kalo Tim Gabener Jekardah mengoyak pertahanan Squad Tridatu di babak Pertama, tumben jadi senyum sendiri dengan duet komentator bola yang kerap menggunakan istilah menggelitik. Bisa aja mereka berdua.
Uniknya saya yakin, mereka punya mata yang syuper cemnya babang Superman. Buktinya bisa menyebut nama si pemain saat menyorong bola padahal jaraknya jauh begitu. Juga korelasi otak dan perkataan yang berprosesor ganda. Kok ya bisa merepet begitu cepat ?

( Postingan akun IG @beluluk 17/2 )

Serangan balik lini depan Bali United tampaknya belum mampu menembus elmu kanuragan penjaga gawang Persija hingga jelang menit akhir babak pertama. dan Sialnya…

GOOOLLL kembali mengoyak gawang Bali United lewat Bicycle Kick penyerang depan Persija. 2:0…
Ampun dah…

Kira-kira Tim mana yang bakalan membawa pulang 3,3 Milyar malam ini ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p