Skip to main content

Mengurus Diri Sendiri dengan BPJS di RS Sanglah

Jika saja boleh memilih dari awal, lebih baik mengambil jalan menjadi pasien Umum ketimbang BPJS. Memang opsinya ya membayar, namun secara layanan biasanya minim antre yang tidak jelas macam ini.
Kamis pagi 22 Februari, tiba di pelataran Poli RS Sanglah sekitar pk.06.15 wita. Dengan pemandangan antrean berkas yang sudah lumayan menumpuk. Tanpa ada petugas atau masyarakat lain yang menjelaskan, sayapun menaruh berkas pada tumpukan sebelah kiri berhubung orang yang datang lebih dulu meletakkannya disitu. Berselang setengah jam baru tahu kalau tumpukan sebelah kiri adalah daftar antrean untuk Manula dengan usia 60 tahun keatas.
Adeeeh… sudah kepalang tanggung, ya dibiarkan saja deh. Resiko belakangan.

Sekitar pukul 6.55, pelataran Poli sudah mulai dipenuhi pasien dan keluarganya. Sayapun mengambil tempat duduk di tangga depan loket, sembari berharap loket bisa cepat dibuka. Lantaran perut sudah lapar berhubung wajib puasa sedari pk.21.00 kemarin malamnya, kaitan dengan agenda Cek Lab pagi ini.

Entah mengapa saya jua tak berhasil mendaftarkan diri secara Online di halaman web miliknya RS Sanglah dari hari Senin kemarin. Entah apakah karena saya adalah pasien rujukan dari RS lainnya sehingga Nomor Rekam Medis belum terdaftar dalam database milik Sanglah.
Pertanyaannya, apakah saya perlu mengambil Nomor Antrean sementara agenda yang dijalani hanya sebatas Cek Lab ?
Kalau rujukannya langsung ke bagian Lab atau UGD mungkin tidak perlu. Namun dibaca dari petunjuk pada Rujukan yang ada dan mengarah ke Poli Interna, sesuai informasi yang didapatkan dari petugas RS Sanglah sebelumnya, saya tetap wajib mengambil Nomor Antrean dan mendaftarkan diri dari Loket 1.
Yang artinya ya harus menunggu loket Pengambilan Nomor dibuka dulu. Sayangnya hingga jam menunjukkan pk 7.05 belum ada tanda tanda apapun disini. Sementara pemanggilan Nomor Antrean yang didaftarkan secara Online, sudah mulai dipanggil tepat pk.7.00.

Agenda Cek Lab yang dirujuk ke RS Sanglah ini merupakan bagian dari jadwal pemeriksaan kesehatan yang saya lakukan sejak sebulan lalu. Untuk Kadar Gula Darah puasa dan 2 jam setelah makan, Kolesterol dan Asam Urat, sudah usai saya jabani minggu lalu. Sementara agenda kali ini menyasar Tiroid dan Kadar Gula Darah tiga bulanan. Atas dasar gemetaran pada tangan setiap kali memegang piring atau cangkir, maka dokter Internis yang bertugas pada faskes satu pun merujuk ke Poli Interna RS Sanglah.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p