Skip to main content

Mengagumi Analisa mas Alifurrahman, si @Pakar_Mantan

Di tengah kegalauan memantau perkembangan demo 4 November tempo hari yang katanya merupakan wujud penyampaian aspirasi umat Islam pasca tuduhan penistaan agama oleh pak Gubernur DKI, namun berbelok arah menjadi upaya penggulingan pemerintah terpilih, tampaknya akun akun sosial media yang saya miliki belum mampu memberikan ketenangan saat membacanya satu persatu. Pun demikian halnya dengan agenda turun ke jalan kembali 25 November mendatang.

Jika di akun Facebook (dengan identitas gamer) informasi yang disebarkan tampak sama alaynya dengan pidato pak mantan presiden dan pula cenderung provokatif, di akun Twitter informasi yang ada cenderung teduh dan akurat. Meski demikian, saya pribadi tak mampu memahami makna di balik itu semua sehingga saya membutuhkan masukan tambahan dari akun si Pakar Mantan, mas Alif dan kawan kawan lewat halaman berbagi milik bersama di seword.com.

Alifurrahman Ashyari, demikian nama akun Facebook yang bersangkutan, meski infonya menyandang nama aseli Alan Budiman. Bisa jadi semacam nama pena atau nama keren macam saya punya ini.
Tiap kali mas Alif menuliskan analisanya terkait kelakuan para mantan, secara otomatis di share pula ke akun Twitter yang bersangkutan. Memudahkan para pembacanya mencari tahu hal apa yang bisa dinikmati setiap harinya.

Ada banyak hal yang diulas, namun belakangan lebih fokus pada Ahok dan aksi menuntut mundur yang bersangkutan hingga pak Presiden Jokowi oleh sebagian umat yang katanya beragama. Terkadang ada juga topik-topik yang diselipkan diantara tulisan tersebut yang sekiranya patut mendapatkan perhatian lebih dari yang lain. Soal Intan Olivia misalkan.

Kalimat dan analisanya menggelitik, tajam, dan setelah lama dimunculkan, disandingkan dengan perkembangan yang ada, rata-rata cukup akurat juga jika dicerna dengan akal sehat.
Istilah yang digunakannya pun terbaca unik.
‘begitulah kura-kura’ bisa dikatakan selalu menghias di akhir Analisa. Memberi ciri khas pada tulisan yang bersangkutan untuk membedakannya dengan rekan sejawat.
Begitupula ‘pakar titik titik’, ‘sesapian’ dan lainnya. Memberi warna dalam setiap tulisannya.

Kalian pernah membacanya ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p