Skip to main content

Spotify, Pilihan Baru bagi Penyuka Musik

Salah satu upaya menikmati hiburan di era digital masa kini, rasanya belum lengkap kalo saya belum menuliskan soal musik yang dinikmati secara streaming.

Untuk pengguna Apple, kalo ndak salah punya iTunes, streaming musik kebanggaan yang menyediakan pula opsi pembelian per lagu atau album sesuai harapan pengguna. Bagaimana dengan mereka yang menggunakan Android ?

Kalo ndak salah sebelumnya ada pilihan bagus bernama Joox, aplikasi ini memiliki banyak pilihan playlist terkini seperti Top Charts untuk semua musik terbaru yang merupakan pilihan para Editor terkait, dan ada pula yang disesuaikan dengan perkembangan trend. Selain itu Aplikasi Joox juga menawarkan koleksi musik berlisensi, dengan kapasitas unlimited yang bisa diunduh secara offline dengan pilihan kualitas suara saat streaming yang disesuaikan dengan kuota internet pengguna.

Serupa dengan Joox, kini adalah pilihan baru lagi yang tampaknya menyasar pangsa perangkat yang jauh lebih luas.
Dari perangkat seluler atau ponsel, pc komputer, tablet, pemutar pada kendaraan atau mobil, TV Android hingga Android Wear lainnya.
Yup,pilihan baru ini bernama Spotify.

Spotify merupakan salah satu layanan musik streaming masa kini yang dikembangkan Swedia dengan menyediakan hak digital manajemen yang dilindungi konten dari label rekaman dan perusahaan media. Musik dapat diakses atau dicari berdasarkan pada pilihan artis, album, genre, playlist, atau label rekaman.

Spotify beroperasi di bawah model bisnis freemium, dengan dua streaming musik tingkatan : Spotify Gratis (160kbit/s) dan Spotify Premium (hingga 320kbit/s). Khusus pelanggan Premium, Spotify menghapus tampilan iklan, meningkatkan kualitas audio untuk pilihan Streaming dan memungkinkan pengguna untuk mengunduh musik pilihan dan didengarkan secara offline.

Saya pribadi sudah mencobanya sejak awal bulan September lalu atas rekomendasi seorang kawan di salah satu akun Sosial Media. Waktu itu Spotify masih menawarkan promosi Premium harga hemat yaitu sebesar 10 persen dari harga normal atau sekitar 4.950 rupiah saja untuk masa berlangganan tiga bulan pertama. Pasca itu akan dikenakan biaya normal, dengan penawaran kembali terlebih dahulu. Menggiurkan bukan ?

Saat mencobanya, rupanya apa yang disampaikan halaman Wikipedia diatas benar adanya. Pencarian musik jauh lebih memberikan banyak pilihan serta informasi lainnya yang dianggap perlu seperti rRelated Artist atau info konser yang dilakukan dalam waktu dekat.

Tidak hanya musik masa kini saja yang bisa ditemukan secara mudah. Beberapa album lawas dari para musisi angkatan jadul pun saya temukan banyak pilihan, dan lantaran saya mengambil opsi Premium, bisa mengunduhnya dengan puas sejauh kuota internet mencukupi.

Katakanlah musisi Max Cavalera yang sesaat setelah keluar merilis album lewat bendera NailBomb, Bulldozer sebuah grup band dari negara Polandia sana, atau beberapa album Tribute to – yang dulu saat masih jaman kaset beredar barangkali Cuma bisa saya temui di toko persimpangan Suci saja. Tidak dengan yang lainnya.

Demikian halnya dengan album musisi lokal macam Pas Band ‘Indieviduality’ yang dulu sempat menjadi inspirasi blog ‘Pandeividuality’ atau album rindik dan spa ala Bali yang kini banyak dijual di toko musik seputaran Kota Denpasar. Dan Semuanya, ada disini.

Meski demikian, infonya tidak semua musisi yang bergerak dibidang Musik ini setuju, karyanya disajikan oleh layanan Spotify. Ini mengingatkan saya pada kasus Napster dan Metallica jaman internet baru diperkenalkan pada publik. Ya wajar sih, wong nilai royalti streaming yang ditawarkan per lagunya ya cukup minim bagi kantong musisi. He…

dan karena Spotify bisa dinikmati melalui banyak perangkat diantaranya PC Komputer, sayapun menanamkan aplikasi serupa di perangkat pc kantor agar bisa menikmati layanan musik serupa saat jam kerja ataupun lembur. Adapun aplikasi Spotify versi Desktop bisa di unduh langsung lewat halaman resmi Spotify.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian