Skip to main content

Sticker Level, Collection Mode, Unlimited Play

Bagi kalian yang mencoba memainkan Criminal Case dengan menggunakan satu perangkat ponsel, barangkali jarang mendapatkan waktu jeda untuk menunggu giliran main lantaran persediaan bintang yang ada sudah habis duluan dilahap sementara waktu menunggu kasus dipecahkan oleh lab analysis masih cukup lama. Yakin banget, begitu energy terpantau full, sebagaimana notifikasi yang muncul secara periodik, sekian kali main masih tetap lanjut karena lab analysis akan menyelesaikannya seiring bintang yang tersedia terpenuhi.

Elite Mode muncul saat permainan usai secara menyeluruh. Setidaknya versi ini jadi lebih memudahkan permainan mengingat memory dalam kepala masih menyimpan pola penempatan beberapa benda yang seyogyanya dicari selama berlangsungnya kasus pembunuhan. Dan mode ini kalo ndak salah muncul di pertengahan kota saat permainan masih berjalan di kota lama.

Meskipun saat Elite Mode ini ditawarkan, perangkat yang saya gunakan sudah cukup banyak, tapi tetap saja waktu jeda itu muncul. Menyikapi hal ini, kelihatannya pihak pengembang mencium peluang bermain yang lebih banyak dengan menambahkan Mode Sticker level yang mengingatkan secara pola permainan pada model Buku Stiker yang diperkenalkan jaman kecil saya dulu.
Stiker nya sendiri ditawarkan baik secara gratis maupun pembelian, dimana satu bungkusnya terdapat 5 (lima) buah stiker yang bisa jadi setelah koleksi bertambah banyak, akan terdapat stiker ganda yang akan diRecycle saat berjumlah 100 pcs.

Penambahan Sticker Level atau yang diperkenalkan dengan nama Collection Mode ini, muncul saat update aplikasi terakhir dilakukan. Kalo ndak salah saat menginjak kasus ke-6 di kota Pasific Bay.

Collection Mode ini muncul pada setiap kasus baik yang terjadi di kota lama maupun baru, setelah kalian menyelesaikan Elite Mode dan mendapatkan cincin emas sebagai tanda mode tercapai secara tuntas. Yang artinya, bagi kalian yang kini berada dalam masa jeda, secara otomatis bakalan berada pada Unlimited Play apalagi dengan banyaknya perangkat yang digunakan. Selama Energy itu tersedia.

Jadi, ketika perangkat pertama yang digunakan bermain games memiliki jeda sekitar sejam lamanya dengan perangkat terakhir, maka akan mendapatkan tambahan sekitar 30an energy untuk modal bermain pasca perangkat terakhir dimainkan. Yang kalo dalam kondisi sehari-hari, disela kesibukan pada hari libur, akan tersedia sekitar 60-80an energy pada perangkat berikutnya, yang bisa digunakan untuk melanjutkan permainan hingga bertemu waktu jeda. Saat seperti ini, apabila Energy masih tersisa, bisa digunakan untuk mencoba Collection Mode pada kasus lainnya. Inilah yang saya katakan, Unlimited Play sebagaimana judul diatas.

Lantas, adakah Tips lanjutan dalam memainkan Criminal Case ini lebih lanjut ? Simak di penuturan lain hari ya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian