Skip to main content

Andromax E2 dan para Penantang

Bicara Andromax E2, ada tiga hal penting yang menjadikannya Jagoan di pangsa pasar Pemula. Jaringan 4G LTE, spesifikasi standar masa kini dan tentu saja Harga yang terjangkau.
Selebihnya saya kira merupakan Bonus yang bisa didapat pasca pembelian perangkat yang memiliki masa waktu berlaku tertentu.

Jika kemudian ingin bersaing ke permukaan, maka setidaknya dibutuhkan para kompetitor, penantang yang minimal berada pada rentang harga atau spesifikasi yang sama, sehingga pilihan itu akan dengan mudah dijatuhkan. Dari dua kriteria diatas, yang paling mudah diupayakan tentu saja harga atau rentang yang diberikan. Katakanlah maksimum pada nilai 1 Juta rupiah, atau 1,5 dimana jika opsi terakhir dipilih, ada kemungkinan kalian akan mendapatkan 2 ponsel Andromax E2 apabila kelak terdapat promo atau potongan harga. He… Becanda kawan.
Setelah patokan harga, selanjutnya dipilih Spesifikasi jaringan 4G LTE sebagai filter kedua.

Okey, kita lihat yuk ponsel apa saja yang bisa menjadi Penantang Andromax E2 di kisaran harga 1,5 juta.

PanDe Baik AndroMax E2 Penantang

Pertama ada Samsung Galaxy J1 Ace. Ponsel branded dari Korea ini dirilis bulan September 2015 lalu. Punya spesifikasi mirip dengan Andromax E2 namun dengan harga yang nyaris dua kali lipatnya. Prosesor Quad Core dengan RAM 768 MB dilengkapi 4 GB ROM atau internal storage yang saya yakin bakalan dibagi dua dengan sisa yang terbatas, namun sudah berjalan pada jaringan 4G LTE. Selebihnya ada kamera 5 MP, layar 4,3 inchi dengan resolusi 480×800 pixel.

Selanjutnya ada LG Leon H324. Memiliki harga jual yang setara dengan saudaranya, Samsung J1 namun dibesut dengan spesifikasi setara Andromax E2. Hanya saja khusus RAM, masih mengadopsi 756 MB sebagaimana J1 diatas.

Ketiga ada Lenovo, lewat seri A2010 yang memiliki spesifikasi setara Andromax E2, hanya tanpa dukungan kartu eksternal tambahan. Untuk harga bisa dikatakan cukup menarik, yaitu kisaran 1,15 Juta saja.
Ada sih yang punya spesifikasi lebih baik namun dengan harga jual setara Samsung dan LG.

Keempat ada Acer dengan dua seri yang memiliki spesifikasi setara Andromax, hanya berada pada rentang harga 1,3 Juta. Acer Liquid Z410 untuk 4G LTE single SIM dan Liquid Z330 untuk versi Dual SIM.

Terakhir, dari jajaran ponsel lokal ada barisan :
– Coolpad Rise A116 di angka 1,4 Juta
– Wiko Lenny 2 di angka 1,1 Juta
– Advan i45 di angka 1 Juta, dan
– Evercoss Winner T3 di angka 1 Juta

Sisanya baik Alcatel, Asus, HTC, Huawei, Oppo, Sony, Xiaomi maupun ZTE dan lainnya, dengan rentang harga jual maks 1,5 juta nyaris tidak ada jagoan yang bisa dimunculkan dengan mengadu jaringan 4G LTE. Jadi ya bisa ditebak. Musti menganggarkan dana sedikit lebih besar untuk bisa mendapatkan perangkat yang setara Andromax E2.
Kelak jika pun ada nanti bisa di share disini yah…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p