Skip to main content

Genjot Jalan Lingkungan, Badung gelontorkan 100 Milyar

Demi mewujudkan kondisi infrastruktur dasar di lingkungan desa dan kelurahan, Kabupaten Badung siap menggelontorkan dana APBD untuk tahun anggaran 2014 sebesar 100 Milyar, sedikit lebih kecil bila dibandingkan dengan dana yang dianggarkan tahun 2013 kemarin. Ini terjadi karena terdapat enam desa kelurahan yang sudah tidak lagi mengajukan usulan perbaikan jalan lingkungan di wilayahnya, dengan alasan sudah tuntas ditangani.

Kegiatan peningkatan jalan lingkungan permukiman ini merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Badung untuk membantu berjalannya perekonomian masyarakat setempat serta dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan bersama.

Besarnya dana yang digelontorkan tersebut menyasar sekitar 56 desa kelurahan di seluruh wilayah Kabupaten Badung, dengan jenis kegiatan pavingisasi atau rabat beton di ruas gang maupun jalan yang berstatus lingkungan permukiman serta perbaikan drainase yang pula menjadi bagian dari infrastruktur dasar di lingkungan desa kelurahan.

Untuk mewujudkan rencana kegiatan tersebut, dalam waktu dekat beberapa paket fisik dan pengawasan terkait peningkatan jalan lingkungan permukiman ini sedianya siap dilelangkan secara online melalui Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Badung. Dengan harapan pada awal tahun 2014, sebagian besar paket sudah siap untuk dilaksanakan.

Sementara itu untuk kegiatan yang sama di tahun anggaran 2013 per minggu terakhir sudah memasuki progress kemajuan fisik rata-rata sebesar 95 %, dimana jumlah kegiatan yang tersisa dengan masa berakhirnya Kontrak di pertengahan Desember ini sebanyak 11 paket. Seiring dengan kemajuan yang ada, Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung Ir. Ni Luh Putu Dessy Dharmayanty, MT optimis bahwa seluruh kegiatan Peningkatan jalan lingkungan ini akan selesai pada waktunya.

Meskipun belum sepenuhnya keberadaan jalan lingkungan permukiman di Kabupaten Badung dapat tertangani secara tuntas tahun ini maupun tahun 2014 yang akan datang, namun dengan adanya dukungan dan komitmen dari Bupati Badung Anak Agung Gde Agung bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam perencanaan RAPBD dari tahun ke tahun, diharapkan agar segenap masyarakat tidak terjebak dalam perselisihan sosial akibat penanganan yang dilaksanakan secara bertahap.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian