Dari perwajahannya sebenarnya sudah bisa dikenali bahwa perangkat kembangan Research In Motion ini datang dari Curve series, ponsel BlackBerry yang diperuntukkan bagi kelas menengah ke bawah. Namun apabila dibandingkan dengan seri Curve sebelumnya, banyak perubahan yang kami temui kali ini.
Untuk image perangkat BlackBerry yang selama ini dikenal dengan dimensi yang berat dan lebar, agaknya boleh dikesampingkan mengingat secara ketebalan ponsel hanya berkisar 11 mm dengan berat yang tak sampai 100 gram. Bagi yang sudah terbiasa dengan ponsel berkeypad qwerty barangkali bakalan merasakan perbedaannya. Bahkan kami sendiri masih belum percaya jika ponsel yang kami Review kali ini merupakan salah satu dari enam rilis BlackBerry terkini.
Mengambil codename Apollo, BlackBerry 9360 sejauh ini merupakan perangkat berbasis Osv7 yang termurah di tingkat menengah, sangat pantas dimiliki bagi mereka yang merupakan die hard BlackBerry dengan budget terbatas, ataupun pengguna pemula yang menginginkan perangkat BlackBerry tanpa lemot.
Mengusung jaringan 3,5 G HSDPA agaknya sudah menjadi satu jaminan mutu bahwa secara network yang kelak bakalan digunakan tak lagi mengalami keterbatasan akses. Tidak cukup hanya mengandalkan koneksi wireless Bluetooth dan WLAN, BlackBerry 9360 Apollo bahkan telah dibekali pula dengan teknologi NFC atau Near Field Communications. Sebuah teknologi terkini yang memungkinkan pengguna berbagi file dengan cara mendekatkan perangkat saja.
Dengan harga jual dibawah 3,5 juta rupiah, pengguna diharapkan sudah cukup puas dengan layar non-touchscreen berkekuatan 16 juta warna 480×360 pixel, jauh lebih baik dibanding seri Curve sebelumnya. Mengingat versi sistem operasi yang didukung sudah 7.1 maka secara tampilan yang disajikan pun jauh lebih berwarna dan dinamis. Cukup memberi penyegaran bagi mata pengguna yang dahulu dipaksa untuk berhadapan dengan kesan serius.
Dibekali lensa kamera utama sebesar 5 Mega Pixels lengkap dengan LED Flash tanpa tambahan kamera kedua, BlackBerry 9360 Apollo kali ini sudah bisa berbangga dengan kemampuan tambahan perekaman video yang beresolusi VGA. Dari beberapa kali uji coba yang kami lakukan, hasil perekaman gambar maupun video menunjukkan kualitas yang juga jauh lebih baik dari kamera seri BlackBerry sebelumnya.
Untuk mendukung kinerja ponsel serta memudahkan aktifitas pengguna, BlackBerry 9360 Apollo siap mengerahkan daya upayanya dengan cpu prosesor 800 MHz, sebuah ukuran yang sebenarnya bukan merupakan standar masa kini apabila disandingkan dengan ponsel lain di rentang harga jual yang sama. Sedangkan untuk media penyimpanan, sudah tergolong leluasa meski belum selega para kompetitornya. Storage internal diberikan 512 MB serta Memory RAM 512 MB. Inilah yang kemudian menjadi alasan kami untuk mengatakan perangkat BlackBerry tanpa lemot.
Sayang, banyaknya perubahan yang kami temui kali ini tidak dibarengi dengan penambahan daya tahan perangkat yang hanya dibekali standar battery Li-Ion 1000 mAh, sebuah kapasitas yang bagi kami masih tergolong kurang untuk dapat memacu perangkat secara optimal. Dalam sekali charge penuh, BlackBerry 9360 Apollo hanya dapat bertahan beberapa jam saja mengingat secara kebutuhan, perangkat berada dalam posisi online. Sehingga pengguna memerlukan dua tiga kali Charge dalam sehari layaknya ponsel pintar lainnya. Untuk itu, Kami rekomendasikan bahwa pengguna wajib membawa serta kabel charger dalam tas untuk mengatasi kemungkinan terburuk lowbat.
Terkait minimnya daya tahan batere ini, di pasaran bisa ditemui beberapa battery non original yang berkekuatan dua setengah kali lipatnya disertai dengan cover belakang perangkat untuk menutupi keberadaan battery. Jika opsi ini diambil, maka bisa ditebak, baik dari dimensi ataupun berat perangkat barangkali gag akan berkesan lagi bagi para penggunanya.
Comments
Post a Comment