Skip to main content

Melirik Varian TabletPC Lokal nan Murah

Sejauh pengamatan pribadi, saya pikir kehebohan yang diciptakan oleh kehadiran perangkat TabletPC ditengah-tengah masyarakat kita tahun 2011 ini, tampaknya belum menjadi sebuah kebutuhan penting untuk mendukung beberapa pekerjaan, ataupun menggantikan fungsi sebuah NetBook, namun masih baru sebatas pemuas rasa penasaran saja.

Tingginya harga sebuah TabletPC yang musti ditebus untuk bisa menjajal kemampuan perangkat dengan baik, masih menjadi beban dan pertanyaan bagi mereka yang tergolong penasaran namun ingin tersebut. Saya salah satunya. Hehehe…

Jika Rekan sependapat, mungkin tulisan berikut masih bisa disimak hingga selesai sebagai salah satu referensi tambahan sebelum memutuskan untuk ‘membeli sebuah perangkat tabletPC yang berkelas’.

Dengan budget dibawah 3 juta rupiah, sebuah perangkat TabletPC akan jauh lebih terasa terjangkau oleh sebagian besar penduduk negeri ini. Sayangnya, di rentang harga tersebut, tak satupun TabletPC yang hadir, datang dari Brand atau merek Global ternama. Masih didominasi nama-nama lokal dengan kemampuan yang tergolong lokal pula. Jadi ya dimaklumi saja.

Seperti halnya tulisan Melirik ponsel Android Murah beberapa waktu lalu, tiga hal yang mutlak diketahui sebelum mulai memilih saya rasa akan sama saja. Sistem Operasi Android 2.2 Froyo, keberadaan Koneksi Data WLan atau Wifi selain 3G dan juga keterbatasan kecepatan prosesor yang disertakan. Apa saja pilihannya ? Yuk kita mulai.

Huawei Ideos S7. Datang dengan kisaran harga 2,7 Juta, Huawei saya rasa patut menjadi 1rst rekomendasi yang bisa dijadikan pilihan untuk mencicipi Android murah dikelasnya. Dengan kemampuan prosesor sebesar 1 GHz dan juga fungsi Voice Call (telepon), saya yakin Huawei bakalan menyedot perhatian besar dibanding yang lain. Sayangnya, Meski layar yang digunakan tergolong lebar, Huawei masih menggunakan type Resitif yang artinya pengguna diwajibkan menggunakan Stylus tambahan untuk membantu akses selama beraktifitas.

Tabulet Troy. Sedikit lebih murah, Tabulet menawarkan spesifikasi jeroan yang tidak jauh berbeda dengan Huawei. Prosesor ARM Cortex A9 1 GHz dan Storage internal 4 GB serta mengadopsi memory 512 MB, tampaknya sudah cukup mapan untuk kinerja sebuah perangkat TabletPC. Dengan dimensi layar dan juga daya tahan batere yang nyaris sama dengan Samsung Galaxy Tab, tampaknya perangkat yang satu ini bisa menjadi rekomendasi kedua yang memungkinkan untuk dipilih.

ZTE Light Tab. Dengan harga yang pas 3 Juta rupiah ini, secara kemampuan jeroan prosesor ternyata lebih rendah ketimbang Huawei Ideos. Berbekal memori 512 RAM/ROM sebagai penyimpanan utama, ZTE Light Tab siap memanjakan penggunanya dengan memberikan kapasitas daya yang lebih besar ketimbang rivalnya. 3.400 mAh.

Amethys Pad LX-100. Amethys Bisa dikatakan brand yang tergolong baru di negeri ini. Dengan tawaran harga sekitar 2,5 juta rupiah, paket penjualan tabletPC satu ini tergolong paling menarik. Selain menyertakan tas/case khusus, terdapat pula keyboard tambahan yang dapat digunakan sebagai media input perangkat. Tidak hanya itu, disekeliling bodinya terdapat dua port tambahan diluar Charger dan slot kartu memory, seperti miniUSB, miniHDMI , yang mampu membantu perangkat Amethys tersambung dengan perangkat lainnya.

Archos 7.0 Internet Tablet. Dikenal sebelumnya sebagai produsen perangkat Multimedia, Archos sepertinya mencoba peruntungan baru dengan bermain di arena TabletPC. Dibandingkan dengan semua varian yang tampil disini, spesifikasi yang ditawarkan Archos bisa jadi sangat menggiurkan. Selain prosesor ARM Cortex A8 1 GHz, Archos 7.0 didukung pula dengan Graphic Accelerator 3D OpenGL yang membuatnya mampu memainkan beberapa Game HD tertentu. Sayangnya, ketiadaan slot SimCard bakalan memaksa penggunanya untuk selalu mencari keberadaan perangkat Wifi terdekat agar selalu mampu terhubung ke dunia maya.

ti-Pad Justin. TabletPC besutan brand lokal ti-Phone ini ditawarkan dengan harga 2,25 Juta saja. ti-Pad  siap memberikan pelayanan Plus selain yang telah ditawarkan oleh Android dengan Marketnya. Ti-Phone Internet Service atau TIS mencakup layanan T-Market, T-Mail, T-Book, T-Messenger dan Opera Mini.

Tekram Tablet. Dibanding Rekan sejawatnya diatas, kisaran harga yang ditawarkan oleh Tekram jauh lebih menarik ketimbang lainnya. 1,65 Juta saja. Sayangnya, dalam dunia elektronik dan juga Gadget, pendapat ada harga ada kualitas tampaknya masih dapat dibenarkan. Meski telah didukung oleh Adobe Flash player 10.1, Tekram datang dengan mengandalkan layar Resitif yang artinya masih memerlukan bantuan Stylus untuk dapat berinteraksi pada layar dan menu, begitu juga kecepatan prosesor yang terbatas.

Diluar beberapa Varian yang ditawarkan diatas, sebenarnya ada beberapa varian lain lagi yang bisa menjadi pilihan seperti DTC Dpad G150 yang dibanderol 1,5 Juta atau Tabulet Mech seharga 2,1 Juta. Sayangnya kedua perangkat tersebut masih mengadopsi sistem operasi Android 2.1 Eclair yang artinya, beberapa kelebihan yang sekiranya hanya terdapat pada Android 2.2 Froyo keatas, tak akan dapat ditemui di perangkat tersebut. Contohnya Tethering atau portable hotspot, atau pemilahan storage untuk aplikasi dan games.

TabletPC lokal nan murah memang menggoda untuk dicoba. Jika memang masih penasaran, salah satu dari varian diatas bisa dijadikan pilihan kok.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja