Skip to main content

Root Android-mu untuk Space Internal yang lebih Lapang

Berawal dari keluhan yang saya sampaikan di jejaring sosial FaceBook tempo hari terkait ngadatnya Samsung Galaxy ACE S5830 yang secara resmi dibeli pertengahan Maret lalu, gara-gara memory internal yang mulai kepenuhan oleh aplikasi dan games, beberapa komentar baik secara secara langsung pada status maupun tak langsung melalui fitur Chat, rata-rata menyarankan untuk dengan segera melakukan ‘Root.

Sekedar Informasi, yang dimaksud dengan aktifitas Root/Rooting pada perangkat Android, merupakan sebuah Proses yang mengijinkan pengguna sebagai pemilik perangkat tersebut bertindak sebagai Admin dan bukan hanya sekedar Users. Kemampuan ini tergolong Istimewa dalam bahasa pemograman Linux sebagai bahasa dasar dari sistem operasi Android sehingga salah satu tanda keberhasilan proses Root/Rooting ini adalah terdapatnya Menu SuperUser dalam barisan Menu yang terdapat dalam perangkat Android. Proses Root/Rooting ini kira-kira setara artinya dengan proses JailBreak pada perangkat iOS atau iPhone yang sekiranya bakalan secara otomatis, menghanguskan Garansi ponsel.

Bagi pengguna awam seperti halnya saya, untuk melakukan Proses Root/Rooting tentu saja tidak mudah. Selain hangusnya Garansi ponsel yang masih kinyis-kinyis dimiliki, ancaman kegagalan pun kerap diperingatkan oleh banyak Master of Android lainnya. Itu sebabnya, awal-awal kemarin, saya lebih memilih menanti Masa Garansi habis ketimbang nekat melakukan aksi Root/Rooting ini hanya untuk sekedar gaya-gayaan. Namun dalam kenyataan malah berkata lain.

Dari sekian banyak Tutorial yang bisa ditemukan di dunia maya, untuk saat ini barangkali hanya satu saja yang secara aman dapat saya rekomendasikan untuk melakukan proses Root/Rooting oleh awam. Silahkan cek di link milik Forum XDA Developers berikut.

SuperOneClick atau yang lebih dikenal dengan istilah SOC merupakan sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Shortfuse.org, khusus untuk membantu para pengguna perangkat Android melakukan aksi Root/Rooting secara aman dalam tampilan User Interface aplikasi yang jelas dan sederhana. Selain itu, dalam versi 1.9 yang saya dapatkan ini, ternyata untuk mengamankan ‘Garansi’ ponsel, merekapun menyediakan opsi ‘UnRoot’ bagi yang ingin mengembalikan ponsel dalam kondisi semula. Untuk lebih jelasnya, silahkan membaca Tutorialnya secara langsung.

Sayangnya, pasca keberhasilan proses Root/Rooting ini, saya kembali menemui kesulitan untuk memindahkan beberapa aplikasi dan juga games, yang dari info sebelumnya hanya dapat dipindahkan ‘secara paksa’ oleh aplikasi App2SD dengan perangkat dalam kondisi Root. Ada 25 aplikasi dan juga games yang ‘masih tetap’ belum mampu saya pindahkan baik sebelum dan sesudah proses Root/Rooting dilakukan, meski telah mencoba menginstalasi beberapa aplikasi serupa baik App2SD Free dan versi Pro, Apps 2 SD dan juga File Expert yang kabarnya berfungsi sama.

Berkat bantuan dua Droiders yang sempat mengomentari keluhan saya terkait sulitnya pemindahan ini, maka disarankanlah untuk menginstalasi Move2SD Enabler terlebih dahulu baru kemudian berusaha untuk memindahkannya secara Manual.

Ternyata Benar. Saran tersebut merupakan  satu Ide yang bagus, mengingat begitu banyak yang menyarankan dan merekomendasikan aplikasi App2SD namun tak satupun yang mampu memberikan Cara, Tutorial ataupun langkah-langkahnya.

Aplikasi Move2SD Enabler karya Roberto Leinardi ini dapat ditemukan di Android Market dan dapat dipergunakan secara Free to Use (salah satu alasan mengapa saya memilih Perangkat Android), namun hanya untuk perangkat Android yang telah di Root/Rooting. Dengan ukuran aplikasi yang begitu kecil, proses unduhan (download) dan juga instalasi berlangsung tak sampai semenit. Yang perlu diperhatikan disini adalah Petunjuk Penggunaannya yang memang dipaparkan diawal penggunaan aplikasi.

Dengan memanfaatkan aplikasi Move2SD Enabler ini SEBENARNYA seorang pengguna perangkat Android tidak lagi memerlukan aplikasi App2SD dan sejenisnya, hanya untuk memindahkan aplikasi atau games ke perangkat memory eksternal seperti yang digembar gemborkan banyak Reviewer di dunia maya. Cukup mengakses halaman Setting/Applications/Manage Applications/ maka pengguna sudah dapat memindahkan satu persatu aplikasi yang dianggap perlu untuk dipindahkan ke memory eksternal.

Sejauh yang telah saya coba, sebelum proses Root/Rooting dan juga pemindahan aplikasi/games dilakukan, space yang tersisa dari memory eksternal yang saya gunakan hanyalah sebear 5 MB. Ruang ini kemudian jauh berkembang hingga 30 MB setelah proses Root/Rooting dan juga pemindahan aplikasi/games berhasil dilakukan. Dari 25 aplikasi dan juga games yang sempat saya sebut diatas tadi, hanya menyisakan 14 aplikasi penting saja, yang sekiranya memang mutlak saya butuhkan pada perangkat Android seperti APN On/Off, Advanced Task Killer, TweetDeck dan juga Optimize Tool Box yang belakangan kerap saya gunakan untuk membersihkan Cache aplikasi.

Proses Root/Rooting tetap mutlak dibutuhkan untuk memberikan space ruang memory internal yang jauh lebih lapang bagi sebuah perangkat Android. Gunakan saja aplikasi SuperOneClick versi terakhir untuk lebih amannya. Setelah itu, gunakan aplikasi Move2SD Enabler untuk mengijinkan sistem memindahkan aplikasi/games yang diinginkan satu persatu. Tidak perlu terpaku pada aplikasi lain lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Kalian masi ingat, kapan mulai gabung ke Sosial Media ?

Saya ingatnya pertama kenal FaceBook November 2008. Era kampanye Mister Barrack Obama yang kabarnya waktu itu make sarana FB untuk merangkul generasi muda. Sempat penasaran di awal, gegara tumben kenal yang namanya Media Sosial.  Padahal di era yang sama, sudah ada FriendSter, MySpace atau Hi5. Rupanya saya bukan generasi itu.  Yang jadi gara-gara ya Blogging.  Keasikan nulisin Blog, keenakan onani, lalu kesandung orang deh.  Start awal di laman Blogspot 25 Mei 2006, pake nama pandebaik.blogspot.com lalu diberi hadiah Domain pribadi oleh RakhaHost di agenda gabung bareng Bali Blogger Community Februari 2008, berubah nama jadi pandeividuality.net yang terinspirasi dari album PAS Indieviduality, menggunakan mesin Wordpress. dan pas kesandung media mainstream, pindah hosting ke Bali Orange jadi www.pandebaik.com pada November 2008. Pindah hosting juga gegara Rakhahost trouble cukup lama.  Balik ke Blogspot lagi pada 16 April 2023 lalu lantaran capek mengelola Wordpress, yang kerap disampe